sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kinerja 10 bank terbesar Indonesia sangat positif

Total aset 10 bank itu mencapai Rp 4.951 triliun atau mewakili 67,77% dari total aset perbankan di Indonesia.

Sukirno
Sukirno Senin, 26 Mar 2018 19:23 WIB
Kinerja 10 bank terbesar Indonesia sangat positif

Tahun lalu menjadi masa panen bagi bank-bank kelas kakap di Tanah Air. Bagaimana tidak, pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,07% secara tahunan, justru kinerja 10 bank terbesar di Indonesia malah gemilang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis statistik perbankan Indonesia per Januari 2018. Tercatat, total aset bank umum mencapai Rp 7.306 triliun, jauh melesat bila dibandingkan dengan 2014 yang mencapai Rp 5.615 triliun.

Aset tersebut diperoleh dari 115 bank umum yang beroperasi di Indonesia. Sedangkan kredit yang disalurkan mencapai Rp 4.675 triliun dengan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 5.228 triliun per Januari 2018.

 

Dari 115 bank umum yang beroperasi di Tanah Air, terdapat 10 bank raksasa berdasarkan asetnya. Total aset 10 bank itu mencapai Rp 4.951 triliun atau mewakili 67,77% dari total aset perbankan di Indonesia.

Ketika diurutkan berdasarkan aset terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil mengalahkan sesama bank badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank BRI menjadi jawara dengan aset senilai Rp 1.126 triliun, yang diikuti Bank Mandiri Rp1.124 triliun.

Sementara dari sisi pendapatan, kesepuluh bank kakap itu mengumpulkan Rp 377,16 triliun pada 2017 atau rerata naik 5,15% dari periode sebelumnya Rp 358,7 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi jawara pertumbuhan pendapatan tertinggi, yakni 12,45% year-on-year (yoy).

 

Berbeda dengan perolehan laba bersih. PT Bank Permata Tbk yang dimiliki PT Astra International Tbk., berhasil membalikkan kerugian pada 2016 senilai Rp 6,4 triliun menjadi laba Rp 748 miliar pada 2017. 

Kendati demikian, Bank Mandiri menjadi emiten yang berhasil meraup pertumbuhan laba bersih tertinggi tahun lalu. BMRI meraup Rp 20,63 triliun pada 2017, melonjak 49,49% dari periode sebelumnya Rp 13,8 triliun.

Sponsored
 

Tahun ini, bank-bank kakap ini membidik target konservatif, setidaknya sama dengan tahun lalu. Misalnya saja, manajemen Bank Mandiri yang membidik perolehan laba bersih tahun ini sekitar 10%-20% yoy, tentu jauh lebih rendah dari tahun lalu.

Setali tiga uang, manajemen Bank BRI membidik target laba double digit seperti yang dicapai pada tahun lalu. Dalam rencana bisnis bank (RBB), manajemen BRI mengajukan target laba dapat tumbuh 9%-11% seiring tingginya perolehan tahun 2017 yang naik 10,6%.

"Dengan kondisi ekonomi yang cukup baik, penyaluran kredit dan DPK sampai Februari sudah cukup baik, kami optimis akan meraih laba double digit," kata Direktur Utama BRI Suprajarto.

Sebaliknya, manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk justru membidik target fantastis pada tahun ini. Direktur Utama BTN Maryono, menyebut perseroan membidik target laba tahun ini dapat tumbuh 25% yoy.

Adapun, dari bank swasta, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja, menuturkan pencapaian kredit tahun lalu sebesar 12,4% memang lebih tinggi dari rerata industri 8,3%-9%. Namun, capaian itu baru diraih pada kuartal III hingga akhir tahun.

"Tahun ini kami agak konservatif, pertumbuhan kredit kami targetkan single digit pada angka 9%-10% year-on-year," tuturnya saat konferensi pers kinerja keuangan perseroan di Hotel Indonesia Kempinski.
 

Berita Lainnya
×
tekid