sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih BBTN di kuartal III-2018 capai Rp2,24 triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,24 triliun hingga kuartal III- 2018

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 25 Okt 2018 15:33 WIB
Laba bersih BBTN di kuartal III-2018 capai Rp2,24 triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,24 triliun hingga kuartal III-2018. Perolehan laba ini naik 11,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2 triliun. 

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga yang naik 15,29% dari Rp6,54 triliun menjadi Rp7,54 triliun.

"Pendapatan bunga terjaga karena pertumbuhan kredit sebesar 19,28%," ujar Maryono dalam paparan kinerja kuartal III-2018 di Menara BTN, Kamis (25/10).

Maryono menyampaikan penyaluran kredit meningkat dari Rp184,5 triliun menjadi Rp220,7 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,24 triliun hingga kuartal III- 2018aitu ke segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai Rp163,61 triliun atau tumbuh 21,81%.

Adapun penyaluran KPR tersebut berasal dari KPR subsidi yang mencapai Rp88,92 triliun atau naik 30,11% dari Rp68,34 triliun. Kemudian, KPR nonsubsidi mencapai Rp74,69 triliun atau tumbuh 13,22% dari Rp65,97 triliun.

"Meski KPR subsidi tumbuh paling tinggi, namun KPR non subsidi kami tetap berhasil tumbuh. Artinya, meski rata-rata KPR nonsubsidi di industri turun, tapi kami masih ada peningkatan," jelasnya.

Selain dari KPR, penyaluran kredit bank berplat merah itu juga berasal dari penyaluran ke sektor konstruksi. Tercatat, penyaluran ke sektor ini meningkat 17,41% dari Rp24,23 triliun menjadi Rp28,45 triliun.

Pertumbuhan kredit ini tak lepas dari keikutsertaan bank sebagai penyalur kredit bagi program satu juta rumah dari pemerintah. Sampai kuartal III-2018, BTN telah menyalurkan kredit Rp54,93 triliun atau setara 574.444 unit rumah untuk program ini.

Sponsored

Dari penyaluran kredit itu, sekitar 71% berupa KPR subsidi. Sisanya, kredit KPR non subsidi. Selain KPR dan konstruksi, kucuran kredit bank untuk segmen non perumahan tumbuh 13,5 persen menjadi Rp17,33 triliun. 

"Kontribusi terbesar adalah kredit komersil sebesar Rp15,05 triliun, sedangkan kredit konsumer Rp4,6 triliun," ujar Maryono.

Tak hanya mampu mendorong penyaluran kredit, BTN juga mampu memperbaiki kualitasnya. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross.

Sampai kuartal III-2018 NPL gross BTN mengecil dari 3,07% pada kuartal III-2017 menjadi menjadi 2,65%. Sementara aset BTN naik 17,41% dari Rp231,93 triliun menjadi Rp272,3 triliun. 

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 16,06% menjadi Rp195,04 triliun. "Pertumbuhan DPK ini di atas rata-rata pertumbuhan industri. Data OJK menyebut DPK perbankan nasional hanya tumbuh 6,88%," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid