sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih Kalbe Farma naik 10,3% semester I-2020

Menurut Bernadus, perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih positif serta stabil.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 02 Agst 2020 15:19 WIB
Laba bersih Kalbe Farma naik 10,3% semester I-2020

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan entitas membukukan penjualan bersih Rp11,6 triliun untuk semester I-2020. Penjualan ini meningkat sebesar 3,8% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp11,1 triliun. 

Naiknya penjualan bersih tersebut, turut mengerek laba bersih perseroan 10,3% menjadi Rp1,38 triliun di semester I-2020, dibandingkan Rp1,25 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Keuangan Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata mengatakan, pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih disebabkan oleh peningkatan efisiensi biaya operasional, keuntungan selisih kurs, dan tarif pajak yang lebih rendah.

"Walaupun, dampak Covid-19 terhadap makroekonomi Indonesia kuartal II-2020 cukup menantang, perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih positif dan stabil," kata Bernadus, dalam keterangan pers yang dikutip alinea.id, pada Minggu (2/8).

Peningkatan penjualan semester I-2020, didukung oleh divisi distribusi dan logistik mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 10,1% dari Rp3,4 triliun menjadi Rp3,7 triliun. Penjualan dari divisi ini, menyumbang 32,4% terhadap total penjualan bersih perseroan. 

Kemudian, divisi produk kesehatan mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp2 triliun dengan kontribusi 17,9% terhadap total penjualan bersih perseroan. 

Penjualan bersih divisi nutrisi tercatat sebesar Rp3,2 triliun pada semester I-2020, tumbuh 2,2% dari pencapaian tahun sebelumnya dan menyumbang 27,7% dari total penjualan bersih Kalbe. Sedangkan, divisi obat resep perseroan membukukan penurunan penjualan sebesar 4,2% menjadi Rp2,5 triliun, serta menyumbang 22,1% dari total penjualan bersih Kalbe di semester I-2020.

Dengan peningkatan penjualan tersebut, tercatat laba kotor perseroan tumbuh sebesar 1,5% mencapai Rp5,25 triliun semester I-2020. Rasio laba kotor terhadap penjualan turun menjadi 45,3%, dari 46,3% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan, oleh naiknya kontribusi penjualan dari bisnis distribusi dan logistik. 

Sponsored

Melihat kondisi pandemi Covid-19 mungkin akan berkepanjangan, Bernadus mengatakan, perseroan akan merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2020 sebesar 4%-6% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 8%-10%. 

Perseroan juga tercatat, mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45%-55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal. 

Berita Lainnya
×
tekid