close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direksi Trisula International. Foto dokumentasi Trisula International.
icon caption
Direksi Trisula International. Foto dokumentasi Trisula International.
Bisnis
Selasa, 10 Agustus 2021 17:47

Laba bersih Trisula International terjun bebas 65,19% semester I-2021

Laba bersih Trisula International merosot 65,19% menjadi Rp739 juta, dari Rp2,12 miliar secara tahunan.
swipe

Emiten penyedia seragam terintegrasi PT Trisula International Tbk. (TRIS), membukukan penurunan kinerja penjualan 19,01% menjadi Rp511,4 miliar di semester I-2021, dari Rp631,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan kinerja penjualan ini turut membuat laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk perseroan merosot 65,19% menjadi Rp739 juta, dari Rp2,12 miliar secara tahunan atau year on year/yoy.

Direktur Utama TRIS Santoso Widjojo mengklaim di masa penuh tantangan ini, pihaknya bisa melalui dengan baik dan masih mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekspor pada kuartal II-2021 yang naik 39,9% secara kuartalan dibandingkan dengan kuartal I-2021.

"Adapun pasar ekspor kami sudah menjangkau Australia, Eropa, Inggris, dan Singapura dengan pasar ekspor terbesar ke Amerika Serikat dan Australia. Kami berharap kondisi pandemi segera pulih sehingga berbagai kegiatan bisa berjalan dengan normal kembali,” kata Santoso, dalam keterangan resminya, Selasa (10/8).

Santoso melanjutkan, seiring fokus pada kinerja, TRIS juga meningkatkan prinsip environmental, social, & governance (ESG) dalam proses produksinya. Langkah ini diambil menyesuaikan tren ekonomi hijau yang tengah diprogramkan oleh pemerintah dan kecenderungan konsumen masa kini yang lebih memilih produk hasil program sustainability

“TRIS berkomitmen untuk memperhatikan aspek 3P (people, planet, profit), yaitu selain menciptakan keuntungan dan kesejahteraan bagi karyawan, kami juga selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan fokus pada setiap proses produksi yang lebih sustainable,” ucap Santoso.

Dia menjelaskan, saat ini sebagai bagian dari proses produksi divisi industri garmen, TRIS memakai energi ramah lingkungan dengan menggunakan CNG (compressed natural gas) sebagai bahan bakar pengganti solar pada penggunaan boiler, sehingga hasil pembakarannya menjadi lebih bersih dengan pengeluaran CO2 yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar biasa.

Upaya lainnya, TRIS mengganti lampu biasa menjadi lampu LED yang lebih hemat listrik tanpa mengesampingkan kualitas pencahayaan. Serta, selalu melakukan pemeriksaan berkala atas semua mesin dan peralatan produksi untuk menghindari kebocoran penggunaan energi. 

“Ke depannya, TRIS akan terus mencari peluang di masa penuh tantangan ini. Diharapkan pandemi segera pulih dan TRIS bisa meraih kinerja yang baik untuk ekspor maupun domestik, seiring dengan terus meningkatkan prinsip sustainability,” tuturnya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan