sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lampaui target, co-firing garapan PLN ada di 36 lokasi PLTU

Teknologi co-firing ini dilakukan PLN dengan menggunakan biomassa sebagai substitusi dari batubara yang digunakan PLTU.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 02 Jan 2023 12:25 WIB
Lampaui target, co-firing garapan PLN ada di 36 lokasi PLTU

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN selama 2022 telah mengimplementasikan teknologi co-firing di 36 lokasi Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU), sedangkan targetnya adalah 35 lokasi. Co-firing ini tercatat sudah memproduksi energi bersih mencapai 575,4 Giga Watt per hour (GWh), atau setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 570 ribu ton CO2, dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 542 ribu ton.

Teknologi co-firing ini dilakukan PLN dengan menggunakan biomassa sebagai substitusi dari batu bara yang digunakan PLTU, tujuannya untuk menekan emisi karbon.

“Implementasi co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca. Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin (2/1).

Selain memanfaatkan biomassa, Darmawan juga bilang PLN telah membangun rantai pasok biomassa. Ini terdiri dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa plant, hingga komersialisasi di PLTU PLN. Ada pun jenis biomassa yang digunakan saat ini ada lima jenis, yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, dan bahan bakar jumputan padat.

Pelaksanaan co-firing ini dilaporkan Darmawan sudah melibatkan kolaborasi pemanfaatan sampah dengan 12 pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia dan 6 project Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang telah dirilis dan beroperasi di 2022.

"Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah untuk pemanfaatan sampah serta Perhutani untuk pemanfaatan tanaman energi atau serbuk kayu. Kerja sama dengan masyarakat dan berbagai pihak lainnya lakukan untuk pemanfaatan jenis biomassa seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung dan cangkang sawit," tutur Darmawan.

"Melalui program ini, kami tidak hanya bermaksud mengganti batu bara dengan biomassa, tetapi juga membangun rantai pasok biomassa yang andal dengan melibatkan masyarakat. Sehingga dalam penyediaannya memiliki dampak ekonomi untuk masyarakat secara langsung," ujar Darmawan menambahkan.

Darmawan bilang, kehadiran program ekonomi kerakyatan co-firing ini juga merupakan langkah nyata PLN dalam menjawab persoalan global, mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi., serta meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid