sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lawatan Jokowi ke UEA menghasilkan komitmen bisnis senilai US$32,7 miliar

Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis (4/11).

Hermansah
Hermansah Kamis, 04 Nov 2021 21:32 WIB
Lawatan Jokowi ke UEA menghasilkan komitmen bisnis senilai US$32,7 miliar

Lawatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Uni Emirat Arab (UEA) telah menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar. Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis (4/11), saat Presiden Jokowi berkunjung ke Dubai. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu (3/11) waktu setempat.

Menlu menjelaskan, komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.

“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan,” ujar Menlu, seperti dilansir dari setkab.go.id.

Menlu memerinci, komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product.

Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah US$32,7 miliar. Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara.

Atas dasar itu, Menteri Investasi akan melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.

Sponsored

“Sekarang kami lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi. Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Bapak Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana membangun transformasi ekonomi di mana transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi. Ini akan kita buat dan kita umumkan besok nanti,” ujar Bahlil.

Bahlil berharap, nilai US$32,7 miliar yang telah ada bisa didongkrak lagi, menjadi paling tidak di atas US$35 miliar.

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar US$9,2 miliar. Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di UEA, jumlahnya mencapai US$41,99 miliar.

Selain di bidang investasi, dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.

“Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada  Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan,” ucap Menlu
 

Berita Lainnya
×
tekid