Market 27 Maret 2019: IHSG bergerak fluktuatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pada Rabu, (27/3) dibuka menguat 10,56 poin atau 0,16% ke posisi 6.480,56. Meski begitu, IHSG diprediksi bakal berbalik arah ke zona merah. Pergerakan IHSG masih cukup fluktuatif dipengaruhi oleh ketidakpastian faktor global.

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan, menilai IHSG membentuk formasi pada pola bullish harami. Ini menandakan ada potensi kuat untuk IHSG melanjutkan penguatannya.

Namun demikian, penguatan ini diperkirakan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Lalu diprediksi IHSG akan kembali tertekan pada hari ini ke level 6.446-6.485.

Adapun Dennies menyarankan beberapa saham pada perdagangan hari ini, yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Medco Energi International Tbk. (MEDCO), serta PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, menilai peluang penguatan indeks masih bersifat terbatas. Sebab, IHSG akan dibayangi aksi jual para pelaku pasar, baik dari dalam maupun luar negeri. 

Menurut Lanjar, IHSG kini sedang berada di area jenuh beli atau overbought. Hal ini biasanya terjadi usai indeks menguat signifikan beberapa waktu terakhir.

"IHSG akan melanjutkan penguatan, namun terbatas dibayangi signal overbought dari indikator teknikal yang memberikan indikasi aksi jual pada perdagangan selanjutnya," kata Lanjar.

Kendati demikian, ia memberikan beberapa rekomendasi saham yang bisa dicermati pelaku pasar. Sejumlah saham itu antara lain PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). 

Sebagai informasi, IHSG ditutup menguat tipis 0,91% ke level 6.470 pada Selasa (26/3). Pelaku pasar asing tercatat beli bersih atau net buy di all market sebesar Rp338,63 miliar.

Berbeda dengan IHSG yang pagi ini bergerak menguat, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, malah bergerak melemah sebesar 23 poin menjadi Rp14.196 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.