sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri ESDM buka-bukaan cara atasi lonjakan harga minyak

Realisasi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) telah melampaui batas yang ditetapkan oleh APBN.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 14 Apr 2022 10:25 WIB
Menteri ESDM buka-bukaan cara atasi lonjakan harga minyak

Harga minyak mentah dunia masih bertengger di atas US$100 per barel, menyikapi kondisi ini pemerintah pun melakukan beberapa langkah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, langkah yang diambil sebagai upaya antisipasi dampak terhadap perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Dia mengatakan, realisasi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) telah melampaui batas yang ditetapkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022, sebesar US$63 per barel.

Arifin mengatakan, situasi politik global menyebabkan harga minyak mengalami kenaikan. Rata-rata ICP hingga Maret 2022 sudah mencapai US$98,4 barel.

"Ini jauh dari asumsi APBN. Bayangkan harga kontrak LPG Aramco (Contract Price Aramco/CPA) mencapai US$839 per metrik ton dari asumsi awal hanya US$569 per metrik ton," paparnya dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (14/4).

Menurutnya, durasi konflik politik yang lama akan mengakibatkan terganggunya suplai minyak. Kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya 10% suplai minyak dunia dan OPEC pun tidak mungkin memenuhi.

"Ini akan mengakibatkan krisis (minyak) dan berpengaruh pada harga komoditas. Apalagi demand meningkat pasca-Covid," jelas Arifin.

Melihat kondisi ini, pemerintah pun menyusun solusi dan strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar tidak berimbas pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Pengelolaan strategi ini, kata Arifin, akan menyasar ke permasalahan di sektor hulu dan hilir.

Sponsored

Pada komoditas BBM, pemerintah akan mengambil strategi jangka pendek dengan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM khususnya pada periode Ramadan dan Idulfitri, meningkatkan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM.

Selain itu, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) akan memaksimalkan fungsi digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan penyesuaian BBM nonsubsidi sesuai keekonomian untuk kalangan menengah ke atas.

"Kami juga mengusulkan perubahan kuota jenis BBM tertentu, yaitu JBT minyak solar, JBT minyak tanah dan jenis BBM khusus penugasan, yaitu Pertalite," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan penambahan kuota BBM subsidi mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.

"Data yang ada dari Januari-Maret menunjukkan pertumbuhan 10% untuk solar dan 14% Pertalite. Kalau tidak melakukan penambahan di akhir Oktober akan habis," jelasnya.

Dalam jangka pendek di sisi hulu migas pemerintah akan segera melaksanakan program drilling secara tepat waktu dan sesuai anggaran (sumur pengembangan 790, kerja ulang 581 dan perawatan sumur 29.582), melaksanakan intensifikasi kegiatan yang berdampak langsung pada kenaikan produksi (reaktivasi idle well menjaga keandalan produksi-target kenaikan 24.043 BOPD).

Lalu mengatur ulang jadwal pemeliharaan fasilitas (target gain 1.550 BOPD), dan menurunkan tingkat unplanned shutdown dari 0,68% menjadi 0,5%.

Sementara untuk jangka menengah dan panjang di sisi hulu adalah mengoptimalkan produksi/aset eksisting, mempercepat transformasi contingent resources menjadi produksi, mempercepat pelaksanaan proyek chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), mendorong eksplorasi yang agresif untuk penemuan besar, percepatan penawaran wilayah kerja, hingga penawaran Kerja Sama Operasi (KSO) baru.

"Kami juga melakukan perbaikan-perbaikan klausul Perjanjian Kerja antara Pemerintah dengan swasta," paparnya.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid