sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

METI sesalkan proyek 35 GW masih lanjut di tengah oversupply listrik

Indonesia mengalami kelebihan pasokan listrik alias oversupply yang luar biasa.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 24 Feb 2022 16:51 WIB
METI sesalkan proyek 35 GW masih lanjut di tengah oversupply listrik

Indonesia mengalami kelebihan pasokan listrik alias oversupply yang luar biasa. Apalagi di tengah pandemi Covid yang belum usai dan masih adanya pembatasan, membuat jualan listrik PT PLN (Persero) belum sepenuhnya pulih.

Di sisi lain proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 35 Giga Watt (GW) masih terus dilanjutkan saat pasokan mengalami kelebihan. Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Dharma menyayangkan masih dilanjutkannya proyek ini.

"Seharusnya PLN bisa menggunakan kondisi Covid ini untuk renegosiasi khususnya proyek yang belum berjalan dan belum financial closing," ungkapnya kepada Alinea.id, Kamis (24/2).

Menurutnya di masa pandemi ini PLN malah mengurangi penggunaan listrik dari energi terbarukan dari minihidro. Kondisi ini beberapa waktu lalu dia sebut dikeluhkan oleh Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (APPLTA).

"Padahal listriknya juga relatif murah dan sudah berproduksi," jelasnya.

Surya menyebut mestinya kondisi yang sama juga diberlakukan untuk PLTU, apalagi yang belum commissioning. Sementara untuk energi terbarukan justru tidak diberlakukan sama dengan PLTU.

"Energi terbarukan justru agak ditahan untuk proyek baru. Sedang energi terbarukan yang sekarang akan dimasukkan adalah untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebagai proyek replacement dari diesel melalui program dedieselisasi," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, saat ini PLN mengalami kelebihan pasokan listrik yang luar biasa. Khusus di Jawa saja, dia menyebut, pada akhir tahun ini akan ada penambahan 6 GW.

Sponsored

Di sisi lain, dia menuturkan, penambahan demand sendiri sangat kecil, yakni sekitar 800 megawatt (MW).

"Penambahan demand hanya sekitar 800 megawatt jadi ada kelihatan penambahan 5 GW," katanya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergi BUMN untuk Mewujudkan Green Industry Cluster, Rabu (23/2). 

Berita Lainnya
×
tekid