sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pandemi Covid-19 sebabkan Gini Ratio Maret 2020 meningkat

Gini Ratio pada Maret 2020 disebabkan oleh terganggunya perekonomian masyarakat akibat dari pandemi Covid-19.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 15 Jul 2020 16:15 WIB
Pandemi Covid-19 sebabkan Gini Ratio Maret 2020 meningkat

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur Gini Ratio meningkat menjadi 0,381 pada Maret 2020. Meningkat 0,001 poin dibandingkan dengan Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,380 dan menurun 0,001 poin dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,382.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, naiknya Gini Ratio pada Maret 2020 disebabkan oleh terganggunya perekonomian masyarakat akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret.

"Pada Maret 2020 Gini Ratio meningkat. Peningkatan terjadi di kota maupun di desa. Ini terjadi karena Covid-19 membuat pendapatan seluruh lapisan masyarakat mengalami penurunan,” katanya dalam video conference, Rabu (15/7).

Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,393, naik dibanding September 2019 yang sebesar 0,391 dan Maret 2019 yang sebesar 0,392.

Sementara,  di daerah perdesaan pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,317, naik dibanding Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,315 dan tidak berubah dibanding Maret 2019 yang sebesar 0,317.

Sedangkan, jika dilihat berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40% terbawah adalah sebesar 17,73%. 

Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawah angkanya di bawah 12%, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12%-17%, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17%.

"Ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2020 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," ujarnya.

Sponsored

Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 16,93% yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,62%, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid