sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pendaftar Kartu Prakerja capai 10, 4 juta

Dari jumlah tersebut, sekitar 680.000 orang telah menerima manfaat dari program Kartu Prakerja

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 19 Mei 2020 18:55 WIB
Pendaftar Kartu Prakerja capai 10, 4 juta

Antusiasme masyarakat untuk mendaftar program Kartu Prakerja cukup tinggi. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menyebut total 10,4 juta orang tercatat mendaftar program tersebut hingga gelombang ketiga.

Dari jumlah tersebut, sekitar 680.000 orang telah menerima manfaat dari program Kartu Prakerja. Namun, jumlah penerima insentif pascapelatihan sebesar Rp600.000 per bulan baru sekitar 300.000 orang.

"Dari jumlah 10,4 juta orang ini, yang sudah mendapatkan manfaat Prakerja sudah 680.000 orang. Sementara sekitar 300.000 orang telah menerima insentif Rp600.000 per bulan," kata Denni dalam diskusi INDEF seputar Kartu Prakerja, Selasa (19/5).

Denni melanjutkan, dari 680.000 orang ini, sebanyak 530.000 orang telah membeli pelatihan, 350.000 orang telah menuntaskan pelatihan, dan 300.000 orang telah menerima insentif Kartu Prakerja.

Dari jumlah peserta program Prakerja tersebut, sebanyak 61% berjenis kelamin laki-laki dan 39% perempuan. Denni optimistis kaum perempuan akan lebih banyak lagi berpartisipasi menerima manfaat Kartu Prakerja.

Dari rentang usia, penerima manfaat Kartu Prakerja mayoritas berada pada usia 18-34 tahun. Denni mengatakan rentang usia tersebut sesuai dengan target tujuan penerima Kartu Prakerja yang direncanakan sejak awal.

Sementara dari tingkat pendidikan, lulusan SMA mendominasi penerima manfaat Kartu Prakerja, disusul oleh lulusan universitas. Dari sebarannya, lanjut Denni, Kartu Prakerja telah menjangkau 512 kabupaten dan kota dalam tiga gelombang pendaftaran.

"Dari gelombang ketiga ini, kami merekrut 224.000 peserta dan kuota peserta sudah kami bobot berdasarkan prevalensi Covid-19, share dari pengangguran, dan lowongan pekerjaan yang kami tarik dari job platform," tuturnya.

Sponsored

Denni pun meminta agar publik tak menghakimi jenis pelatihan yang diberikan Kartu Prakerja kepada penerima manfaat. Sebab, menurutnya kesempatan bekerja bisa datang dari mana saja.

"Kalau pelatihan dianggap mahal, pasti enggak dibeli. Kalau valuable, pasti dibeli. Jadi kita tak perlu bereaksi berlebihan terhadap harga-harga pelatihan yang ada karena peserta belum tentu membelinya," ujar Denni.

Berita Lainnya
×
tekid