sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penjualan eceran naik pada Januari 2022

Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 sebesar 211,0 atau tumbuh secara tahunan 16,0%.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Senin, 14 Feb 2022 13:54 WIB
Penjualan eceran naik pada Januari 2022

Kinerja penjualan eceran Januari 2022 diperkirakan terus meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 sebesar 211,0 atau tumbuh secara tahunan 16,0% (year on year/yoy).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan indeks tersebut didorong oleh perbaikan kinerja penjualan eceran seluruh kelompok komoditas, terutama kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan tetap tingginya pertumbuhan subkelompok sandang.

"Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 2,4% (month to month/mtm) pada Januari 2022, terutama pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok peralatan informasi dan komunikasi, sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pascaperayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Erwin, dalama keterangan resminya, Jakarta, Senin (14/2). 

Sebelumnya pada Desember 2021, kinerja penjualan eceran terindikasi meningkat baik secara bulanan maupun tahunan. Hal itu tercermin dari IPR Desember 2021 yang tercatat sebesar 216,3 atau tumbuh 7,6% (mtm), meningkat dari 2,8% (mtm) pada bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada subkelompok sandang dan kelompok makanan, minuman dan tembakau, didorong meningkatnya permintaan selama perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sponsored

Secara tahunan, penjualan eceran Desember 2021 tumbuh 13,8% (yoy), meningkat dari 10,8% (yoy) pada November 2021. Peningkatan tersebut terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.

Dari sisi harga, responden memprediksi tekanan inflasi pada Maret dan Juni 2022 menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret dan Juni 2022 masing-masing sebesar 129,2 dan 132,0, lebih rendah dari 129,7 dan 140,0 pada bulan sebelumnya. Responden menyatakan penurunan harga didorong oleh ketersediaan pasokan barang dan jasa yang memadai, serta distribusi barang yang semakin lancar.

Berita Lainnya
×
tekid