sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perang Rusia-Ukraina sebabkan bursa saham Asia jatuh

Pengumuman Putin dapat mendorong para investor melakukan penjualan lebih lanjut dengan mencari keuntungan jangka pendek di pasar modal. 

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 24 Feb 2022 16:42 WIB
Perang Rusia-Ukraina sebabkan bursa saham Asia jatuh

Perdagangan saham Tokyo ditutup melemah tajam pada Kamis (24/2) karena meningkatnya kekhawatiran perang skala penuh di Eropa Timur setelah pengumuman "operasi militer" oleh Rusia di Ukraina.

Dilansir dari Nikkei Asia, indeks acuan Nikkei 225 turun 1,81% atau 478,79 poin menjadi 25.970,82, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 1,25% atau 23,50 poin menjadi 1.857,58.

Hal ini berawal dari pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin yang memulai peperangan antara Ukraina dan Rusia. Pengumuman Putin itu dapat mendorong para investor melakukan penjualan lebih lanjut dengan mencari keuntungan jangka pendek di pasar modal. 

Ahli strategi pasar Hirofumi Yamamoto dari Toyo Securities mengatakan kepada AFP, perdagangan sore ini tidak akan menjadi buruk.

"Tetapi jika situasinya tidak berkembang menjadi pendudukan Rusia di seluruh Ukraina, pasar mungkin tidak akan menjadi lebih buruk," tambahnya.

Menurut Hirofumi, konflik ini akan menjadi berita utama baru dan membanjiri sentimen pasar selama selama akhir perdagangan di Tokyo, apalagi ketika ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dan beberapa kota lainnya, menurut koresponden AFP.

“Harga US$ terhadap Yen Jepang menjadi 114,55 yen di perdagangan Asia, padahal pada Rabu (23/2) sebesar 114,96 yen. Di perdagangan Tokyo, saham Uniqlo Fast Retailing turun 3,82% menjadi 60.940 yen, sementara saham SoftBank Group merosot 6,83% menjadi 4.802 yen," bebernya.

Bahkan kinerja sejumlah saham maskapai penerbangan di Tokyo juga mengalami penurunan tajam, dengan ANA Holdings turun 4,74% menjadi 2.434 yen dan Japan Airlines turun 6,24% menjadi 2.178 yen.

Sponsored

Sementara dilansir dari AP, harga minyak melonjak lebih dari US$4 di tengah kecemasan tentang kemungkinan gangguan pasokan Rusia. Rubel turun 5% terhadap dolar. Indeks berjangka Wall Street jatuh. Indeks berjangka Jerman DAX kehilangan lebih dari 4% dan London FTSE 100 terkoreksi 2,2%.

Nikkei 225 di Tokyo jatuh 2,2% menjadi 25.855,04, Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 3,1% menjadi 22.925,60. Shanghai Composite Index terpuruk 0,9% pada 3.458,12.

Ekonomi Asia kemungkinan menghadapi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan Eropa. Tetapi negara-negara di Asia yang membutuhkan impor minyak, sepertinya terkena imbas dengan  terjadinya kenaikan harga. Terutama jika pasokan dari Rusia, yang merupakan produsen terbesar ketiga di dunia terganggu.

Berita Lainnya
×
tekid