sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertumbuhan investor ritel 57,2% berkat teknologi digital

Pertumbuhan investor ritel saham kini mencapai 57,2%. Pada 2015-2020, jumlahnya hanya 44,3%.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 25 Nov 2021 22:29 WIB
Pertumbuhan investor ritel 57,2% berkat teknologi digital

Maraknya tren teknologi dalam negeri memicu pertumbuhan investor ritel saham lebih dari 50% atau setara 57,2% pada 2021. Per Oktober, total jumlah investor saham sudah mencapai 3 juta lebih.

Co-Founder & CEO Ajaib Group, Anderson Sumarli, mengatakan, 2021 merupakan tahun yang istimewa. Dalihnya, Ajaib berkontribusi dengan nilai transaksi investor ritel melebihi nilai investor institusi dan ini diklaim sebagai rekor pertama dalam sejarah pasar modal Indonesia. Sejak 2015-2020, kontribusi ritel hanya 44,3%.

“Pada tahun 2021, kontribusi ritel melebihi 50%, yakni mencapai 57,2%. Hal ini juga membuat jumlah data total investor, berdasarkan data KSEI, mengalami peningkatan signifikan selama tiga tahun terakhir,” ujarnya dalam webinar, Kamis (25/11).

Dia menjelaskan, kenaikan target tersebut dipicu berkembangnya industri usaha digital, terutama digitalisasi bank tradisional, emiten-emiten yang bermitra dengan perusahaan unicorn, dan perusahaan telekomunikasi yang mengadopsi teknologi 5G.

Berdasarkan data IDX, investor Gen-Z yang usianya 18-25 tahun adalah segmen terbesar dengan kontribusi dari jumlah investor ritel di Indonesia mencapai 894,219 SID atau setara 1.197,64%. Sementara itu, milenial (26-30 tahun) mencapai 468,908 SID atau setara 692,56%.

Sebagaimana diketahui, banyak perbankan yang kini melakukan digitalisasi untuk terus mengembangkan bisnisnya, salah satunya adalah PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA).

Agar tetap dapat berjalan, perseroan pun akan menggelar rights issue sebesar Rp4.200 per saham dan berpeluang meraih dana sebesar Rp18 triliun.

Dari sisi unicorn, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) pun telah resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia dan sahamnya sempat kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 8,7 kali lipat dengan pemesanan dari hampir 100.000 investor melalui metode pooling.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid