Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mencatat, di sepanjang kuartal pertama, arus dana asing ke luar (foreign outflow) mencapai Rp30,3 triliun (US$1,8 miliar) dari pasar saham.
Tekanan tersebut, berlanjut di April. Di mana, foreign outflow meningkat signifikan menjadi Rp15,5 triliun (US$927 juta) di pasar saham dan pasar obligasi.
“Kondisi tersebut mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap tantangan ekonomi global dan domestik,” ucap dia dalam keterangannya.
Di sisi lain, instrumen SRBI (Sertifikat Rupiah Bank Indonesia) juga mengalami tekanan jual dari investor asing. Hal itu berdasarkan data BI periode 8-10 April 2025, terjadi arus keluar sebesar Rp10,5 triliun hanya dalam tiga hari perdagangan instrument bank sentral tersebut.
“Prospek pertumbuhan negara berkembang Asia diperkirakan stagnan hingga 2026, terutama karena perlambatan ekonomi di Tiongkok dan AS yang diperburuk oleh meningkatnya tensi perang dagang. Sementara di dalam negeri, investor masih meragukan pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” jelas Rully.
Kondisi seperti itu, diyakini bakal membuat investor mengambil sikap wait and see. Untuk itu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor yang masih ragu, untuk memarkirkan dana menganggur pada instrumen reksa dana pasar uang terutama yang memiliki fasilitas pencairan lebih awal (sameday redemption) tentunya dengan syarat dan ketentuan.
Head of Wealth Management Mirae Asset M. Arief Maulana mengatakan, saran untuk berinvestasi pada reksa dana spesial tersebut, terutama ketika investor menunggu kondisi pasar modal lebih stabil atau biasa disebut wait and see.
“Saat pelaku pasar cenderung wait and see, dana menganggur bisa dimanfaatkan dengan berinvestasi ke instrumen jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Terlebih lagi, produk dengan likuiditas tinggi karena punya fasilitas sameday redemption,” ujar Arief dalam keterangannya.
Dia mengatakan, produk tersebut memungkinkan investor untuk langsung mencairkan dana saat eksekusi pembelian saham sudah dilakukan karena momentum yang dirasa sudah tepat tanpa khawatir gagal settlement saham.
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang diinvestasikan di instrumen utang yang jatuh tempo kurang dari setahun dan efek pasar uang lain seperti deposito dan tabungan sehingga dapat dicairkan lebih cepat dibandingkan reksa dana jenis lain.
Reksa dana pasar uang memiliki ketentuan pencairan dana (redemption) maksimal tujuh hari. Umumnya, redemption reksa dana pasar uang H+1.