sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BNP Paribas AM dan Bank DBS Indonesia rilis reksa dana syariah

Reksa dana ini membuka akses ke sektor global bagi investor Indonesia ke inovasi dan pertumbuhan teknologi berskala global.

Asyifa Putri
Asyifa Putri Rabu, 22 Sep 2021 13:37 WIB
BNP Paribas AM dan Bank DBS Indonesia rilis reksa dana syariah

PT Bank DBS Indonesia dan BNP Paribas Asset Management merilis reksa dana BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD. Peluncuran tersebut sebagai salah satu solusi investasi bagi nasabah, dalam memanfaatkan peluang di sektor new economy.

Produk ini merupakan reksa dana indeks global pertama di Indonesia yang memberikan akses penuh ke saham bertemakan teknologi di pasar global. Reksa dana ini membuka akses ke sektor global bagi investor Indonesia ke inovasi dan pertumbuhan teknologi berskala global. Reksa dana ini juga menerapkan prinsip syariah, jadi kenyamanan investasi tetap terjaga tanpa mengabaikan peluang pertumbuhan yang menarik. Indeks Dow Jones Islamic Market (DJIM) Global Technology Titans 50 dirancang untuk mengukur kinerja 50 perusahaan terbesar dalam industri teknologi, di mana transaksinya dapat dilakukan melalui kanal online, digibank by DBS.

Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo mengatakan reksa dana syariah Indeks BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD, memungkinkan terbukanya akses kepada peluang new economy, yakni pada investasi teknologi global yang berfokus pada inovasi dan pertumbuhan.

Reksa dana ini juga menggunakan pendekatan pasif yang dilakukan dengan melakukan replikasi Indeks DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD yang terdiri dari 50 saham. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi nasabah untuk memonitor portofolio serta mendapatkan transparasi konsituen yang dapat diakses secara publik. Dengan adanya produk ini juga menjadi alternatif investasi bagi nasabah yang ingin melakukan diversifikasi ke dalam denomasi US$. 

Terdapat beberapa keuntungan yang akan didapatkan dengan investasi reksa dana di aplikasi digibank by DBS, di antaranya yaitu terdapat pilihan lebih dari 50 produk reksa dana, pembelian berkala yang fleksibel, investasi mulai dari Rp100.000, tiga pilihan reksa dana, serta daftar SID, jual, beli & switch semua di aplikasi. 

President Director PT BNP Paribas Asset Management Priyo Santoso menjelaskan alasan reksa dana global yang mengusung tema teknologi.

“Alasan kami mengambil tema teknologi yaitu karena kami percaya bahwa kita semua  dalam hal berkomunikasi, bersosialisasi, dan juga menjalankan bisnis itu sangat tergantung dengan teknologi. Kehidupan kita kini semua sangat bergantung pada teknologi. Sebelum pandemik kita sudah sangat bergantung dengan teknologi. Kita akan selalu gunakan gadget mulai dari mengobrol dengan teman, melakukan transaksi, membeli barang hingga melakukan pekerjaan. Setelah masuk masa pandemik, ketergantungan kita terhadap teknologi semakin tinggi”, lanjut Priyo dalam daring. 

Dalam penjelasannya lebih lanjut, Priyo menjelaskan ada tiga keunikan BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD, di antaranya eksposur teknologi global, sesuai prinsip syariah, serta transparansi & mudah dipantau. Secara garis besar, indeks ini berisikan sektor teknolog yang terbagi dalam dua tema besar. Yakni software & computer services, dan technology hardware & equipment.

Sponsored

 “Kalau kita lihat kinerjanya, jauh melampaui ketiga indeks tadi. Jika kita berinvestasi di indeks teknologi global ini, kita bisa memperoleh alfa yang cukup tinggi, dibandingkan dengan hanya berinvestasi di tema-tema yang lebih general”, tuturnya.

Dalam waktu yang bersamaan, Priyo Santoso mengatakan optimisme atas sambutan investor pada produk ini. Di mana terlihat dari besarnya penjualan yang telah mereka kantongi sejak baru dibuka pada Senin (21/9).

“Pada saat peluncuran pertama, kami sudah meraih net asset gathering sebesar US$31,1 juta. Kami juga melihat dengan penerapan prinsip syariah, maka kita memilih perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara bertanggung jawab. Jadi perusahaan yang masuk indeks ini memiliki ketahanan yang lebih besar," ujar Priyo.

Karena diluncurkan dengan tema syariah, indeks ini akan mengeliminasi perusahaan yang secara langsung bergerak di bidang atau memiliki 5% atau lebih (secara akumulatif) pendapatan yang berasal dari kegiatan yang dilarang. Kegiatan tersebut antara lain yang berkaitan dengan alkohol, produk yang mengandung babi, senjata, musik, sinema, tembakau, jasa, keuangan, judi, hotel, dan hiburan dewasa. Selanjutnya, indeks ini mengeliminasi perusahaan yang memperoleh pendapatan dari bunga atau mempunyai tingkat utang yang tinggi.

Berita Lainnya
×
tekid