Revisi, nilai tukar rupiah dipatok Rp13.900-Rp14.800 per dolar AS

Pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat untuk mengubah besaran target nilai tukar rupiah di Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2022 dari Rp13.900 hingga Rp15.000 menjadi Rp13.900 hingga Rp14.800 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada 2022 diperkirakan pada kisaran Rp13.900-Rp14.800 per dolar AS,” kata Anggota Badan Anggaran DPR Hamka Kady dalam raker dengan pemerintah dan BI, Rabu (30/6).

Hamka menjelaskan, nilai tukar rupiah di tahun depan masih akan dipengaruhi oleh berbagai dinamika politik dan ekonomi global, termasuk penanggulangan Covid-19.

Selain itu, faktor ketidakpastian di pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter The Fed sebagai otoritas moneter AS, akan turut berdampak kepada stabilitas nilai tukar rupiah

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah dan otoritas moneter di bawah Bank Indonesia dapat mengoptimalkan momentum saat ini yakni di mana terjadinya penguatan nilai tukar rupiah dan net inflows modal asing.

“Cadangan devisa yang meningkat akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang berkelanjutan sesuai dengan nilai fundamentalnya,” ujarnya.

Hamka pun mendorong agar reformasi sektor keuangan dapat terus dilanjutkan untuk mempercepat pendalaman sektor keuangan sehingga dapat menjadi pengungkit pemulihan perekonomian.

Tak hanya itu, upaya perbaikan defisit transaksi berjalan juga harus terus diupayakan melalui koordinasi dengan berbagai stakeholders untuk mengakselerasi peningkatan kinerja ekspor.

"Serta reformasi struktural diharapkan dapat mendorong peningkatkan arus investasi asing," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan nilai tukar rupiah akan berada di level Rp13.900 hingga Rp15.000 per dolar AS dalam KEM PPKF tahun anggaran 2022.