close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi tahun ular kayu. Foto Freepik.
icon caption
Ilustrasi tahun ular kayu. Foto Freepik.
Bisnis - Bursa
Rabu, 05 Februari 2025 18:16

Saham potensial dan strategi investasi di Tahun Ular Kayu

Para analis melihat sejumlah saham berpotensi mengalami pertumbuhan positif, seiring dengan tren ekonomi global dan domestik. Apa saja?
swipe

Tahun Ular Kayu dalam astrologi Tiongkok dikenal sebagai periode yang mendukung pertumbuhan, adaptasi, dan inovasi jangka panjang. Kombinasi sifat ular yang melambangkan kebijaksanaan serta elemen kayu yang mencerminkan kreativitas dan fleksibilitas membuat tahun ini menarik bagi dunia investasi, terutama di pasar modal. Para analis melihat sejumlah sektor berpotensi mengalami pertumbuhan positif, seiring dengan tren ekonomi global dan domestik.

Saham rekomendasi Kiwoom Sekuritas

Menurut Oktavianus Audi, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, tahun ini akan menjadi momen bagi sektor-sektor yang selaras dengan tema pertumbuhan dan inovasi. Beberapa sektor yang memiliki korelasi positif dengan karakteristik Tahun Ular Kayu yakni; sektor teknologi. Tahun ini dinilai mendukung inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan, terutama di sektor digital dan kecerdasan buatan. 

Kemudian, sektor kesehatan, ditopang oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang mendorong inovasi dalam industri medis dan farmasi. Juga, sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Sejalan dengan upaya global mencapai net zero emission 2050, sektor energi hijau diperkirakan mendapat keunggulan kompetitif.

Sektor lain, keuangan dan investasi. Dengan tren pemangkasan suku bunga, sektor ini akan diuntungkan karena biaya pendanaan yang lebih rendah.

Adapun saham-saham pilihan yang direkomendasikan Kiwoom Sekuritas berdasarkan sektor-sektor unggulan tersebut yakni:

  • PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan rekomendasi buy dan target price (TP) Rp5.300 per saham. 
  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), dengan rekomendasi trading buy dan TP Rp670 per saham.
  • PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), dengan rekomendasi trading buy dan TP Rp3.500 per saham.
  • PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), dengan rekomentasi trading buy dan TP 11.000 per saham.

“Jika melihat makna Tahun Ular Kayu yakni kombinasi menciptakan energi yang mendukung adaptasi, pertumbuhan, serta perencanaan jangka panjang. Dalam astrologi Tionghoa, shio Ular menggambarkan kebijaksanaan, intuisi dan transformasi, sedangkan elemen Kayu merepresentasikan pertumbuhan, kreativitas dan fleksibilitas,” katanya kepada Alinea.id, Selasa (4/2).

Saham rekomendasi Mirae Asset Sekuritas

Dari perspektif makroekonomi, Nafan Aji, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai prospek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kuartal I-2025 tetap positif, meskipun terdapat beberapa tantangan eksternal.

Pergerakan pasar tahun ini diprediksi akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Yakni, stabilitas ekonomi baik global dan dalam negeri, di mana pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan stabil di angka 2,7% pada 2025-2026. Adapun ekonomi Indonesia diperkirakan tetap tumbuh 5,1%, lebih tinggi dari rata-rata global, menandakan fundamental ekonomi yang kuat.

Faktor lain, kebijakan moneter yang berdampak terhadap pasar saham. Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75%, memberikan ruang bagi investor untuk lebih aktif di pasar modal. Sementara bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve diprediksi lebih moderat dalam kebijakan suku bunganya, memberikan sentimen positif bagi saham teknologi, keuangan, dan investasi.

Kemudian, faktor ketidakpastian geopolitik. Perang dagang AS-China jilid 2 berpotensi mengganggu rantai pasok global, namun juga membuka peluang bagi sektor industri dalam negeri untuk lebih mandiri. Selain itu, kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump, seperti tarif impor 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko serta tambahan 10% untuk China, dapat memicu volatilitas pasar global .

Menurutnya, IHSG berada dalam tren bullish dan berpotensi mencapai 10.500 di masa mendatang. Kenaikan ini didukung oleh January Effect, sehingga performa IHSG dari Januari hingga Juli cenderung meningkat.

“Investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan pasar global dan kebijakan moneter AS, serta mempertimbangkan strategi buy on weakness untuk saham-saham unggulan yang berpotensi rebound,” katanya kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Sektor yang direkomendasikan berdasarkan analisis Mirae Asset Sekuritas, yakni:

  • Sektor perbankan: PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) diprediksi rebound seiring dengan suku bunga yang lebih rendah.
  • Sektor komoditas: PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), berpotensi naik seiring peningkatan permintaan global.
  • Sektor infrastruktur dan telekomunikasi: PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Astra International Tbk. (ASII), diprediksi terdorong oleh proyek strategis pemerintah.

Dengan stabilitas ekonomi domestik, kebijakan moneter yang lebih akomodatif, serta sektor unggulan yang selaras dengan karakteristik Tahun Ular Kayu, tahun 2025 disebut dapat menjadi momentum emas bagi investor di pasar modal.

Investor disarankan untuk menerapkan strategi buy on weakness pada saham unggulan serta mencermati perkembangan global yang dapat memengaruhi arah investasi di tahun ini.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan