sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi bank BUMN hadapi perlambatan ekonomi tahun 2020

Antisipasi dilakukan karena penyebaran coronavirus yang mempengaruhi ekonomi nasional.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 19 Feb 2020 20:21 WIB
Strategi bank BUMN hadapi perlambatan ekonomi tahun 2020

Beberapa bank pelat merah telah menyiapkan antisipasi perlambatan ekonomi akibat coronavirus di awal tahun 2020. Antisipasi tersebut dilakukan dengan meningkatkan cadangan risiko hingga mengurangi kredit di segmen tertentu.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar mengatakan apabila coronavirus terus berlanjut hingga enam bulan, pasti akan ada kenaikan kredit macet atau non-performing loan (NPL).

"Ya pasti NPL ada kenaikan 0,2% hingga 0,3%," kata Royke di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/2).

Seperti diketahui, rasio kredit macet bank berlogo pita emas tersebut pada 2019 berada di posisi 2,33% atau turun 42 basis poin (bps). Rasio NPL tersebut merupakan terendah sejak 2017.

Royke mengatakan Bank Mandiri akan mempertimbangkan menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) apabila memang diperlukan.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir mengatakan pihaknya masih tetap akan memproses permintaan kredit seperti biasa. Belum ada sektor yang dihindari oleh Bank Mandiri akibat coronavirus.

"Sektor penerbangan kami sangat selektif, kami hanya memberikan kredit ke Garuda Indonesia. Yang penting harus saling ngobrol biar mereka enggak kaget kalau kreditnya dikurangi," ujar Silvano dalam kesempatan yang sama.

Ditemui secara terpisah, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso mengatakan BRI memiliki kemampuan menghimpun laba dan mengalokasikannya untuk CKPN.

Sponsored

Cadangan Bank BRI, kata Sunarso, cukup kuat untuk mengcover pertumbuhan kredit yang ditargetkan 10%-12% tahun ini.

"Apalagi dengan adanya Omnibus Law, kebijakan fiskal dan bank sentral yang akomodatif, sangat mendorong pertumbuhan industri perbankan," ujar Sunarso usai RUPST Bank BRI, Selasa (18/2).

Adapun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akan berusaha menata kredit-kredit bermasalah. Sebagai informasi, kredit macet atau NPL Bank BTN tercatat naik ke level 4,78% sepanjang tahun 2019.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan naiknya jumlah NPL tersebut disebabkan akibat melambatnya penjualan apartemen.

Untuk mengecilkan rasio kredit macet ini, Pahala mengatakan Bank BTN akan memperbaiki penyaluran kredit yang baru. Khususnya, ke segmen komersial dan konsumer.

Selain itu, kata Pahala, Bank BTN juga membuka opsi untuk debitur tertentu yang membutuhkan restrukturisasi, agar dilakukan restrukturisasi.

Selain itu, Bank BTN juga akan melakukan lelang aset mereka dengan menawarkannya kepada investor agar tak menjadi NPL.

Berita Lainnya
×
tekid