sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi Garuda Indonesia bertahan di tengah krisis Covid-19

Garuda Indonesia tak bisa lagi bergantung pada pemasukan penjualan tiket penumpang.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 29 Apr 2020 15:13 WIB
Strategi Garuda Indonesia bertahan di tengah krisis Covid-19

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menerapkan sejumlah strategi untuk bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan Garuda akan mengubah model bisnis menjadi angkutan kargo.

Garuda akan mengoperasikan 26 kargo demi menyiasati pelarangan penerbangan dari dan menuju area Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Irfan, 26 pesawat tersebut akan mengangkut kargo, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.

"Karena Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 melarang kami mengangkut penumpang, kami mengubah bisnis model jadi angkut kargo," kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4).

Irfan mengatakan konversi bisnis model tersebut akan membantu pemasukan Garuda Indonesia karena adanya penurunan jumlah penumpang yang akan terjadi hingga Idulfitri 2020. 

Dengan kondisi ini, Garuda Indonesia tak bisa lagi bergantung pada pemasukan penjualan tiket penumpang. Irfan pun mengatakan keuangan Garuda terpukul pada kuartal I-2020.

Irfan bilang kinerja Garuda Indonesia sangat dipengaruhi penutupan rute penerbangan dari dan menuju China daratan. Sebelumnya, dalam seminggu, Garuda Indonesia bisa melakukan 13 kali penerbangan dalam seminggu ke China.

Sponsored

Selain itu, larangan ibadah umroh ke Arab Saudi juga berdampak besar ke Garuda Indonesia. Irfan mengatakan, sebelumnya maskapai pelat merah ini sempat melakukan 10 kali penerbangan ke Arab Saudi, dengan penumpang yang kosong saat berangkat dan penuh saat pulang.

Penundaan pembayaran

Selain melakukan konversi bisnis model, Garuda Indonesia juga akan melakukan penundaan pembayaran kepada pihak ketiga seperti Pertamina, Angkasa Pura, dan Airnav sebagai salah satu langkah mitigasi akibat Covid-19.

"Kami juga melakukan negosiasi ulang dengan lessor untuk penundaan dan pengurangan biaya sewa pesawat. Ini waktu yang baik untuk negosiasi kontrak sewa pesawat kami," ujarnya.

Selain itu, Irfan mengatakan, saat ini Garuda juga melayani bisnis charter pesawat. Baru-baru ini, kata Irfan, Garuda diminta oleh Kedutaan Besar Brazil untuk mengevakuasi sekitar 300 warga mereka yang berada di Indonesia, Thailand, dan Vietnam untuk kembali ke Sao Paulo, Brazil.

"Kami juga tengah berdiskusi dengan kedutaan besar Kolombia untuk mengevakuasi warga negaranya keluar dari Indonesia," tutur Irfan. 

Berita Lainnya
×
tekid