sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tokopedia: Selama pandemi terjadi peningkatan penjual UMKM

 Sampai sekarang, Tokopedia sudah memiliki total lebih dari 11 juta penjual UMKM di Indonesia.

 Kania Nurhaliza
Kania Nurhaliza Kamis, 16 Sep 2021 16:42 WIB
Tokopedia: Selama pandemi terjadi peningkatan penjual UMKM

AVP of product Tokopedia Puput Hidayat mengaku, Tokopedia melihat ada perkembangan signifikan para penggiat bisnis dan UMKM lokal, baik para maker maupun reseller dalam beradaptasi di tengah pandemi, dengan memanfaatkan teknologi. 

“Masa pandemi ini memberikan kita banyak challenge atau tantangan. Tetapi kami melihat UMKM itu merupakan salah satu yang mendapatkan pendapatan lumayan signifikan selama pandemi ini. Terutama UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk-produknya. Baik itu produk yang mereka buat sendiri sebagai seorang lokal maker, maupun produk yang mereka dapatkan dari produsen lain dan mereka jual kembali melalui kanal-kanal digital (reseller),” jelas Puput dalam keterangan pers secara daring, Kamis (16/9).

Tokopedia melihat ada perkembangan yang signifikan dari penjual UKMK. Mulai dari awal pandemi hingga saat ini, ada peningkatan penjual yang bergabung dengan Tokopedia dan hampir semuanya bahkan 100% merupakan UMKM. Mereka merupakan orang-orang yang baru memulai usaha, atau bahkan mulai berkenalan dengan kanal digital untuk berjualan.

“Sampai saat ini, kami sudah menambahkan hampir 4 juta atau sekitar 3,8 juta penjual baru di tempat kami (Tokopedia). Sampai sekarang sudah memiliki total lebih dari 11 juta penjual UMKM di Indonesia bersama kami,” tambah Puput.

Puput juga mengatakan, banyak para pelaku UMKM itu berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Di mana 550 juta produk yang telah terdaftar di Tokopedia juga menghubungkan berbagai macam kebutuhan pembelian di seluruh Indonesia.

“Seperti yang kita ketahui, alasan dari para pelaku UMKM memilih Tokopedia, karena kami bisa memasarkan produk mereka sampai ke skala nasional. Tokopedia juga sangat mendukung perkembangan UMKM lokal, baik itu pada maker ataupun reseller, dan kita juga banyak memberikan pendampingan baik dalam edukasi yang tertulis maupun online training," tuturnya

Tokopedia berharap bisa berkontribusi terhadap perkembangan penggiat-penggiat usah lokal, sebagai salah satu pilihan kanal usaha digital tertinggi yang dipilih oleh para penggiat UMKM, dan mendapatkan omset penjualan yang besar selama masa pandemi ini. Bukan hanya itu, Puput Hidayat juga mengatakan bahwa Tokopedia telah melakukan inisiatif-insiatif untuk dukung UMKM lokal maker dan reseller.  

“Seperti tujuan awal, kami ingin menjadi jembatan antara pembeli dan penjual, berkomitmen untuk mendukung para penggiat UMKM lokal. Salah satunya dengan melakukan inisiatif-insiatif itu sendiri untuk mencapai target yang diharapkan,” imbuhnya.

Sponsored

Dengan demikian Tokopedia melakukan sejumlah insiatif untuk mendukung UMKM lokal maker dan reseller, dengan kampanye pada halaman portal aplikasi Tokopedia. Seperti hyperlocal dalam Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Bangga Buatan Indonesia dengan bekerja sama dengan pemerintah usung produk buatan UMKM lokal, kemudian ada juga Waktu Indonesia Belanja (WIB) yang merupakan festival bulanan diadakan tiap tanggal 25 hingga akhir bulan, serta yang terakhir adalah TokoMart atau halaman khusus yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mempermudah penjual untuk menjangkau pembeli terdekat.

Pada kesempatan yang sama, dia  menegaskan bahwa Tokopedia telah mendukung ekonomi daerah. Hal itu terlihat dari pertumbuhan penjualan melalui Tokopedia di NTB sebesar 144,6%, Sulawesi Tengah 73,4%, dan Sulawesi Selatan 73,3%. Tidak hanya itu, Tokopedia juga memperoleh penambahan jumlah pelaku usaha tertinggi di Bali 66,2%, Yogyakarta 42,2%, serta yang terakhir DKI Jakarta 28,3%.

Sementara, produsen Songket PaSH Kiagus Adit dari Palembang, menyatakan, meski penjualan sempat menurun hingga 60% di awal pandemi, pemanfaatan platform Tokopedia membuat penjualan dirinya kembali stabil, yakni bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.

Adit pun memberikan tips untuk UMKM khususnya maker dalam berjualan.

“Pertama, cari tahu produk yang paling laku. Lalu lakukan analisis kompetitor untuk menentukan harga jual. Setelah itu ciptakan brand awareness, salah satunya dengan beriklan lewat fitur yang tersedia, misal TopAds, atau pasang harga lebih murah. Kecepatan dalam merespons chat pelanggan juga menjadi kunci,” jelas dia.

Berita Lainnya
×
tekid