close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi pembicara kunci dalam acara Dirgahayu AEI ke-31 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Antara News/Citro Atmoko.
icon caption
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi pembicara kunci dalam acara Dirgahayu AEI ke-31 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Antara News/Citro Atmoko.
Bisnis
Selasa, 17 Desember 2019 17:58

Ma'ruf Amin sebut kualitas SDM rendah bikin ekonomi tertinggal

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, rendahnya kualitas SDM menjadi tantangan untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.
swipe

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih rendah. Ma'ruf menilai rendahnya kualitas SDM ini menjadi tantangan untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Menurut dia, berdasarkan data Bank Dunia terkait Human Capital Index, Indonesia masuk dalam kelompok pendapatan rendah-menengah.

"Kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Korea, dan Jepang. Angka kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran masih tinggi," ujar Ma'ruf dalam HUT ke-31 Asosiasi Emiten Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (17/12).

Sementara tekanan dari luar, lanjut Ma'ruf, berupa ketidakpastian ekonomi global juga turut mempengaruhi lambatnya laju perekonomian dalam negeri.

Meskipun demikian, Ma'ruf mengatakan, selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil berada di atas 5%. Posisi ini, lanjut Ma'ruf, bahkan masih di atas pertumbuhan ekonomi global yaitu sebesar 3%.

Adapun pada 2020, pemerintah menetapkan target dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,3%. Ma'ruf menilai hal tersebut menjadi sinyal positif dan peluang bagi pertumbuhan dunia usaha.

Untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi tersebut, Ma'ruf mengatakan, pemerintah akan mengoptimalkan motor penggerak perekonomian, yaitu investasi, konsumsi, dan peningkatan ekspor. Pemerintah, lanjut Ma'ruf, juga akan melakukan serangkaian program dan kegiatan untuk menciptakan iklim yang lebih kondusif.

Upaya tersebut dilakukan dengan menyederhanakan sejumlah regulasi melalui omnibus law, penyederhanaan birokrasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Pemerintah Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengalokasikan sebesar Rp492,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menggenjot kualitas SDM dan sarana prasarana pendidikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN untuk perbaikan kualitas SDM.
 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan