Zulhas klaim harga kebutuhan pokok terkendali

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat ini merasa senang. Pasalnya, kerja nyatanya selama dua minggu telah membuahkan hasil, yaitu ketersediaan minyak goreng di pasaran dalam kondisi aman dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sesuai.

"Saya hari ini ke pasar lagi, memastikan ketersediaan minyak goreng rakyat di pasaran aman dengan harga sudah sesuai HET pemerintah, maksimal Rp14.000/liter. Setelah berdialog dengan pedagang serta masyarakat, saya senang karena sesuai ikhtiar kita, belum satu bulan Jawa dan Bali sudah aman," tutur Zulkifli saat mengunjungi Pasar Ciracas, Selasa (5/7).

Menteri yang dikenal dengan panggilan Zulhas ini menyampaikan, harga minyak goreng curah secara rata-rata untuk Jawa-Bali sudah di bawah HET. Hal itu berdasarkan pantauan harian Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), Kementerian Perdagangan di 216 pasar seluruh Indonesia.

Pemantauan itu menunjukkan per 1 Juli tercatat rerata harga minyak goreng curah sudah di angka Rp13.900/liter atau turun 11% dibanding bulan lalu.

"Ini tersedia di 15.375 pengecer mitra Pemerintah yang tersebar di 241 kabupaten/kota di 25 provinsi," kata Zulhas.

Dari hasil pantauan langsungnya ke pasar, Zulhas mengaku juga telah berdiskusi dengan pedagang dan menemukan minyak goreng yang dijual dengan cara dikemas botolan. Hal ini menurut pedagang karena lebih praktis.

"Tadi banyak juga minyak goreng curah yang sudah dikemas pakai botol namun harga tetap Rp14.000/liter," katanya.

Menanggapi hal ini, Zulhas mengatakan, ke depannya tak perlu lagi pedagang mengemas minyak sendiri. Sebab, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana dengan HET tetap Rp14.000/liter.

"Minyakita akan segera beredar, besok duah launching, insya Allah. Kemasan sederhana, harga tetap Rp14.000/liter," ujar Zulhas.

Tak hanya meninjau migor, Zulhas juga menilik harga kebutuhan pokok lainnya. Menurutnya, secara umum harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil dan pasokan tersedia.

Berdasarkan pantauan harga beras medium tercatat Rp10.000/kg, beras premium Rp12.000-13.000/kg, gula Rp14.000/kg, tepung terigu curah Rp10.500/kg, tepung terigu kemasan Rp13.500/kg, minyak goreng curah Rp14.000/kg, daging sapi Rp140.000/kg, telur ayam ras Rp27.000/kg, daging ayam Rp40.000/kg, cabai merah keriting Rp115.000/kg, cabai merah besar Rp70.000/kg, cabai rawit merah Rp130.000/kg, bawang merah Rp80.000/kg, bawang putih honan Rp30.000/kg, serta bawang putih kating Rp40.000/kg.