Pemerintah Kepri salurkan bantuan Rp1 miliar untuk pemulihan bencana longsor Natuna
Bantuan tersebut digunakan untuk menyediakan logistik pengungsi hingga membantu memulihkan lokasi bencana.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyalurkan bantuan Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Natuna menangani bencana tanah longsor di Pulau Serasan. Bantuan tersebut digunakan untuk menyediakan logistik pengungsi hingga membantu memulihkan lokasi bencana.
"Kita hadir untuk memberi semangat saudara-saudara kita di pengungsian. Mereka butuh kita hadir bersama mereka. Bersama ini Pemerintah Provinsi Kepri memberi bantuan sebesar Rp1 miliar kepada Pemkab Natuna," kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat meninjau salah satu lokasi pengungsian di Pulau Serasan, Rabu (8/3).
Ansar melanjutkan, pihaknya juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyiapkan berbagai bantuan taktis, mulai dari 5 unit motor dan 1 unit mobil dapur. Diharapkan bantuan tersebut dapat membantu tim pencarian dalam menemukan korban.
“Kita juga berdoa agar pencarian korban hilang dilanjutkan dan segera diketemukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto, memastikan pihaknya akan mengerahkan seluruh tenaga membantu pencarian korban. Ia juga menginstruksikan seluruh bantuan yang masuk langsung didistribusikan ke korban.
"Kita mau semua bantuan yang masuk, baik berupa barang dan uang cepat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di pengungsian, jangan ditumpuk," katanya.
Diketahui, cuaca ekstrem menyebabkan bencana tanah longsor di Desa Bangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3).
Mengacu data centre Pemerintah Kabupaten Natuna per Rabu (8/3) malam, menyebutkan tim gabungan kembali menemukan 11 jenazah terkait bencana longsor di Pulau Serasan.
Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana tanah longsor di Natuna menjadi 21 orang. Jumlah korban meninggal diperkirakan bertambah karena masih ada 35 warga yang dinyatakan hilang.
"Data centre mendapatkan data tambahan, total ditemukan 11 orang," bunyi catatan tersebut dikutip, Kamis (9/3).

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Nestapa masyarakat adat di Ibu Kota Nusantara yang terampas di tanah sendiri
Minggu, 02 Apr 2023 06:12 WIB
Rentetan bom waktu gagal bayar asuransi
Sabtu, 01 Apr 2023 17:29 WIB