Marak bullying, anggota DPRD Pati minta komunikasi ortu dan guru diintensifkan
Pentingnya meningkatkan komunikasi antara guru, orang tua/wali murid, dan siswa dalam dunia pendidikan.

Maraknya kasus bullying atau perundungan antarsiswa menjadi perhatian serius anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati, dari Fraksi Partai Golkar. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, ia menekankan pentingnya meningkatkan komunikasi antara guru, orang tua/wali murid, dan siswa dalam dunia pendidikan.
“Karena permasalahan itu tidak bisa diurai hanya kemudian kasus ini anaknya dipanggil. Pasti ada sebab dan sumber masalah, kenapa itu sampai terjadi,” terangnya saat di wawancarai jumat (29/9).
Dalam pernyataannya, Bacaleg Partai Golkar dapil Pati 1 untuk Pemilu 2024 ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap semakin seringnya kasus perundungan antar siswa. Menurutnya, penyelesaian masalah ini tidak hanya sebatas memanggil siswa yang terlibat, tetapi juga harus mencari akar permasalahan yang melatarbelakangi tindakan tersebut.
“Maksudnya dalam proses beliau bersiar itu juga menyampaikan ini sehingga tata krama adab dari anak-anak juga lebih baik. Sehingga hal ini dan juga pembatasan-pembatasan dengan media ini yang memang menjadi satu kesulitan tersendiri, karena anak sekarang bisa mengakses dan melihat itu kadang sebagai suatu bentuk contoh, bahwa ini bisa dilakukan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya memperkuat peraturan agar kasus bullying tidak terus menerus terjadi. Dalam hal ini, Endah Sri Wahyuningati mengingatkan bahwa penanganan permasalahan ini harus melibatkan banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh agama, dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Selain itu, anggota dewan ini menekankan pentingnya menyosialisasikan tata krama dan adab kepada anak-anak. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan perilaku yang baik. Pembatasan media juga menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan, karena media masa dapat menjadi sumber pengaruh terhadap perilaku anak-anak.
Mbak Ning, sapaan akrab Endah Sri Wahyuningati, menekankan bahwa semua pihak, termasuk siswa, harus bekerja sama secara intensif untuk mengatasi permasalahan yang selama ini menjadi penyebab bullying. Dengan kerja sama yang kuat dan sanksi yang jelas, ia berharap kasus perundungan ini dapat terkurangi, dan siswa dapat lebih bijak dalam bertindak.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB