sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bupati libatkan FKUB jaga toleransi beragama di Kabupaten Gowa

Adnan mengatakan, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan dari situasi kondusif dan keamanannya.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Rabu, 22 Jun 2022 11:35 WIB
Bupati libatkan FKUB jaga toleransi beragama di Kabupaten Gowa

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gowa untuk menjaga toleransi beragama agar terhindar dari konflik. Adnan mengatakan, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan dari situasi kondusif dan keamanannya.

“Peran FKUB sangat penting. Untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman, kuncinya cuma satu yaitu toleransi. Berdiri sesuai prinsip dan keyakinan masing-masing dan tidak saling mengganggu antara satu dengan yang lain,” ujar Adnan saat mengukuhkan dan membuka Rapat Kerja FKUB yang dirangkaikan dengan Dialog ASN dan Pemuda Lintas Agama Penguatan Moderasi Beragama, Selasa (21/6).

Adnan mendorong FKUB Kabupaten Gowa menghasilkan rekomendasi dan program kerja yang dapat menciptakan situasi kondusif dan aman bagi seluruh masyarakat.

“Saya berharap jika ada suatu permasalahan duduk bersama diskusikan untuk meyelesaikan dengan baik. Karena persoalan harus diselesaikan dengan kendisi kepala dingin,” sambungnya.

Menurut Adnan, FKUB diharapkan berkontribusi membangun daerah Kabupaten Gowa yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Menurutnya siapa saja bisa bekontribusi dalam pembangunan daerah.

“Berkontribusi untuk pembangunan daerah tidak melihat dari latar belakang dan derajat sosial seseorang. Semua bisa berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gowa yang kita cintai ini,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Gowa, Ahmad Muhajir menyampaikan, pelaksanaan dialog moderasi beragama ini dalam rangka untuk membangun kebersamaan dan kedamaian khususnya di antara umat beragama di Kabupaten Gowa.

“Pelaksanaan moderasi beragama ini dalam rangka untuk bagaimana kebersamaan dan kedamaian serta memahami perbedaan di antara kita, baik agama maupun organisasi. Perbedaan itu adalah rahmat dan sunnatullah,” tandas Ahmad. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid