Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin mengungkapkan musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Pati telah menjadi bencana yang rutin terjadi setiap tahun.
Dalam pernyataannya saat diwawancarai Kamis (24/8/), Ali Badrudin menyebut bahwa kabupaten ini mengalami dua kali bencana sepanjang tahun, yakni bencana banjir dan bencana kekeringan.
Ali Badrudin menyoroti perlunya antisipasi dini dari pemerintah daerah untuk mengatasi situasi ini. Dia mengungkapkan bahwa penyediaan air bersih oleh Pemkab, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan sektor swasta harus dilakukan dalam waktu dekat.
"Tentunya Ini kan harus diantisipasi lebih awal oleh pemerintah daerah, dimana dalam waktu dekat penyediaan air bersih oleh pemkab dan juga bumd dan swasta. Tentunya pemerintah daerah harus tanggap dengan bencana ini untuk penanganan dalam jangka pendek," ungkap Ali.
Terkait penanganan jangka panjang, Ali Badrudin mengemukakan bahwa pemerintah daerah harus mengambil langkah serius dalam mengelola dan menyediakan air bersih. Dia menyoroti pentingnya pengelolaan sumber air yang ada di berbagai tempat, seperti mata air di lereng gunung Kendeng dan desa Kasiyan yang telah dibuat embungnya.
"Kan banyak tempat tempat sumber air yang mata airnya tersalurkan tidak terarah. Seperti yang ada di lereng gunung kendeng dan juga di desa kasihan itu kan sudah dibuat embungnya," kata Ali.
Ali Badrudin menekankan tindak lanjut yang konkret harus diambil oleh pemerintah daerah. Jika keterbatasan sumber daya terjadi, maka bantuan dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat harus diminta.
Namun, yang lebih penting adalah penanganan bencana ini harus segera diimplementasikan. Dia menilai tindakan hanya memberikan air bersih saat terjadi kekeringan tidaklah cukup. Penanganan jangka panjang juga harus menjadi perhatian.
"Jangan hanya ketika terjadi bencana kekeringan masyarakat diberi bantuan air bersih lewat tangki. Itu memang perlu, tetapi penanganan jangka panjangnya juga harus dipikirkan," pungkasnya.