Anggota Komisi D DPRD Pati, Endah Sri Wahyuningati, mengungkapkan harapannya kepada para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Pati agar dapat memproduksi pakan ikan sendiri sebagai upaya menjaga kelangsungan usaha mereka di tengah kenaikan harga pakan ikan yang signifikan.
Menyikapi masalah mahalnya harga pakan ikan yang mulai menghantui pelaku usaha perikanan, Endah Sri Wahyuningati menyatakan pemberdayaan dalam produksi pakan ikan menjadi solusi yang sangat diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pelaku usaha perikanan belajar memproduksi pakan ikan sendiri atau bekerja sama dengan kelompok petani yang memiliki keahlian dalam pembuatan pakan ikan.
"Pemberdayaan ikan saat ini mengalami kesulitan terkait masalah pakan yang harganya tinggi. Untuk pembuatannya sendiri, proses pengolahan hanya dikuasai oleh beberapa orang yang sudah paham, bahkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah besar," tuturnya saat di wawancarai Jumat (29/9).
Anggota Dewan ini juga menekankan pentingnya pelatihan dan pembelajaran yang berkelanjutan. Hal ini akan memungkinkan peserta dan masyarakat setempat untuk memahami cara produksi pakan ikan, penggunaannya, serta pemasarannya dalam skala yang lebih luas di lingkungan kelompok mereka. Dengan demikian, kebutuhan pengolahan ikan di Kabupaten Pati dapat terpenuhi, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
"Dan yang penting lagi berarti kami malah justru berdiskusi bagaimana masalah stunting ini juga terbantu dengan ini. Karena stunting di Pati sendiri sampai hari ini masih tinggi. Sementara tadi kalau diberikan program Gemarikan misalnya, itu hanya sekali, harusnya ada kesinambungan," kata Endah.
Dalam upaya pencegahan stunting, Endah Sri Wahyuningati menekankan pentingnya perhatian dari masa kehamilan hingga proses kelahiran. Hal ini memiliki dampak besar terhadap generasi yang terancam stunting, dan perlu menjadi fokus dalam satu siklus pencegahan yang komprehensif.