Dua ekonom AS raih Nobel Ekonomi 2018
Kedua ekonom AS yang diganjar Nobel dinilai berhasil mengintegrasikan inovasi dan iklim dengan pertumbuhan ekonomi.
Dua ekonom asal Amerika Serikat, William Nordhaus (77) dan Paul Romer (62), meraih Nobel Ekonomi 2018 karena mengintegrasikan inovasi dan iklim dengan pertumbuhan ekonomi.
Nordhaus, profesor di Yale University, dan Romer, mantan kepala ekonom Bank Dunia, menjawab "beberapa pertanyaan paling mendasar dan mendesak tentang bagaimana kita menciptakan pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan", ungkap Akademi Sains Kerajaan Swedia atau Royal Swedish Academy of Sciences pada Senin (8/10).
Disampaikan pula bahwa keduanya "secara signifikan memperluas ruang lingkup analisis ekonomi dengan membangun model yang menjelaskan bagaimana ekonomi pasar berinteraksi dengan alam dan pengetahuan".
Paul Romer. REUTERS/Mike Segar
Nordhaus, secara khusus dianugerahi Nobel karena "mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam analisi makroekonomi jangka panjang". Sementara, Romer "mengintegrasikan inovasi teknologi ke dalam analisis makroekonomi jangka panjang". Pasangan ini akan berbagi hadiah berupa uang senilai US$1,01 juta.
Tahun lalu, Nobel Ekonomi diberikan kepada ekonom AS Richard Thaler, salah seorang pendiri atas apa yang disebut teori "nudge", yang menunjukkan bagaimana orang dapat diyakinkan untuk membuat keputusan yang membuat mereka lebih sehat dan bahagia.
Hadiah Nobel Ekonomi mengakhiri musim penghargaan 2018. Namun, ada yang berbeda tahun ini, menyusul ditundanya pengumuman peraih Nobel Sastra.
Penundaan dilakukan setelah mencuatnya skandal pelecehan seksual di Akademi Swedia hingga memicu gelombang pengunduran diri sejumlah anggota Akademi Swedia.
Skandal melibatkan fotografer Prancis Jean-Claude Arnault yang merupakan suami dari mantan anggota Akademi Swedia, Katarina Frostenson. Arnault yang pernah menjalankan proyek kebudayaan yang didanai Akademi Swedia juga dituding bertanggung jawab atas kebocoran nama-nama calon pemenang penghargaan Nobel.
Pekan lalu, dua ilmuwan AS Frances Arnold dan George Smith dan seorang ilmuwan Inggris Gregory Winter diumumkan meraih Nobel Kimia.
Arnold dan Smith diganjar Nobel Kimia atas karya mereka dalam mengembangkan metode pengubahan dan seleksi genetika untuk memproduksi materi-materi baru, obat-obatan, dan bahan bakar bio. Sementara, Winter meraih Nobel Kimia karena mengembangkan teknik produksi yang melibatkan virus yang menginfeksi bakteri agar bisa menghasilkan protein-protein baru.
Untuk kategori yang paling ditunggu-tunggi, yakni Nobel Perdamaian, diberikan kepada penyintas kekerasan seksual Nadia Murad dokter asal Kongo Denis Mukwege. Keduanya dihargai atas peran mereka memerangi kekerasan seksual dalam konflik di seluruh dunia. (Al Jazeera)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mendesak, revisi garis kemiskinan demi menyentuh si miskin yang tersembunyi
Selasa, 06 Jun 2023 17:18 WIB
Ironi bisnis atribut kampanye: Sepi saat kandidat dan parpol berjibun
Minggu, 04 Jun 2023 06:11 WIB