sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

60 orang ditangkap terkait kerusuhan anti-muslim di Sri Lanka

Dari 60 orang yang ditangkap termasuk salah satunya pemimpin kelompok Buddha sayap kanan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 15 Mei 2019 14:50 WIB
60 orang ditangkap terkait kerusuhan anti-muslim di Sri Lanka

Sri Lanka memberlakukan jam malam nasional untuk malam kedua berturut-turut setelah gelombang kekerasan anti-muslim melanda pasca-bom Minggu Paskah. Polisi telah menangkap 60 orang, termasuk pemimpin kelompok Buddha sayap kanan.

Selama serangan pada Senin (13/5), seorang pria muslim ditikam hingga tewas ketika para perusuh membakar toko-toko milik warga muslim dan merusak sejumlah masjid. PBB telah menyerukan ketenangan dan penolakan terhadap kebencian.

Jam malam pada Selasa mulai berlaku sejak pukul 21.00. Polisi mengatakan, jam malam di Provinsi North Western, tempat kekerasan terburuk terjadi, akan diterapkan lebih lama.

Kerusuhan di North Western yang berlokasi di utara Kolombo, membuat polisi meletuskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa di sejumlah kota.

Ketegangan di Sri Lanka meninggi sejak kelompok militan Islam melancarkan aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja dan hotel mewah pada Minggu Paskah, menewaskan lebih dari 250 orang.

Merespons kerusuhan, kantor perwakilan PBB di Kolombo telah mendesak pemerintah Sri Lanka untuk menghukum pelaku serta memastikan bahwa situasi panas tidak meningkat.

Muslim membentuk nyaris 10% dari 22 juta rakyat Sri Lanka, yang sebagian besar merupakan penganut Buddha Sinhala. Kekerasan massa di Sri Lanka tengah yang menargetkan komunitas muslim pada Maret tahun lalu, mendorong pemerintah untuk mengumumkan situasi darurat. 

Sri Lanka memiliki sejarah konflik etnis dan kekerasan yang terjadi belakangan telah memicu peringatan.

Sponsored

Hidup dalam ketakutan

Seorang pengusaha muslim menuturkan bahwa komunitas muslim Sri Lanka seluruhnya hidup dalam ketakutan di tengah-tengah atmosfer ketidakpercayaan dan saling tuding.

Sosok yang sama mengatakan bahwa pabriknya di pinggiran utara Kolombo dibakar pada Senin malam oleh massa yang mengamuk. Menurut pria itu, terdapat sekitar lebih dari 100 perusuh yang menerobos gerbang pabriknya setelah mereka mengamuk di kota terdekat.

"Begitu masuk, mereka mulai menghancurkan segala sesuatu yang terlihat, berteriak dan menjerit ketika membakar ban," ungkap pengusaha tersebut.

Ketika polisi berjuang untuk mengendalikan situasi, sejumlah karyawan melarikan diri melalui jendela, termasuk orang yang menderita cedera setelah tersandung dan jatuh dari ketinggian.

Pasukan keamanan akhirnya menenangkan situasi.

"Sepertinya mereka benar-benar senang menghancurkan pabrik kami," kata pengusaha itu, memperkirakan kerusakan bernilai jutaan rupee Sri Lanka.

Dia khawatir akan ada lebih banyak serangan terhadap komunitas muslim jika pemerintah Sri Lanka tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman kekerasan rasial.

"Kami khawatir tempat ini akan menjadi Sri Lanka yang tidak kami kenali lagi," ujar pengusaha itu.

Di mana saja pergolakan terjadi?

Di Kota Kiniyama, sejumlah saksi mata menuturkan bahwa ratusan orang menyerbu sebuah masjid, menghancurkan jendela dan pintu serta membakar Alquran. Di Kota Chilaw yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, masjid dan toko-toko milik warga muslim diserang setelah pertikaian yang dimulai di Facebook.

Insiden penikaman seorang pria muslim pada Senin lalu terjadi di Distrik Puttalam. Adapun di Kota Hettipola, setidaknya tiga toko dibakar.

Sementara itu, sebuah pabrik pasta besar di dekat Minuwangoda dibakar. Pemiliknya menuding bahwa polisi hanya jadi penonton, sementara karyawan terjebak di dalam.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Kepala Polisi Sri Lanka Chandana Wickramaratne memperingatkan bahwa petugas akan menanggapi para perusuh dengan kekuatan maksimum.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengimbau agar tenang, dengan mengatakan kerusuhan itu menghambat penyelidikan atas serangan bom Minggu Paskah.

Ketika mengunjungi Kota Kuliyapitiya yang dilanda kerusuhan pada Selasa (14/5), PM Wickremesinghe mengatakan dia tidak akan membiarkan kehidupan orang-orang yang tidak bersalah jadi terganggu.

Pemerintah mengatakan pasukan keamanan telah memulihkan ketenangan di daerah-daerah yang dilanda kekerasan, dan bersikeras para petugas mencegah serangan balas dendam terhadap muslim.

Para pemimpin dari seluruh spektrum politik menyerukan ketenangan dan mendesak orang-orang untuk tidak berbagi desas-desus melalui media sosial.

Pejabat telah memblokir beberapa platform media sosial dan aplikasi pengiriman pesan, termasuk Facebook dan Whatsapp, dalam upaya untuk meredam wabah kerusuhan.

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid