sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Angka deforestasi di hutan Amazon catat rekor tertinggi pada Januari

Peneliti tidak terkejut melihat kehancuran masih meningkat, mengingat melemahnya perlindungan lingkungan oleh Presiden Jair Bolsonaro.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 14 Feb 2022 09:05 WIB
Angka deforestasi di hutan Amazon catat rekor tertinggi pada Januari

Brasil mencatat angka deforestasi tertinggi yang pernah ada di hutan hujan Amazon pada Januari tahun ini. Kenaikan tersebut terjadi karena terus memburuknya angka perusakan hutan meskipun pemerintah baru-baru ini berjanji untuk mengendalikannya.

Dikutip VOA Senin (14/2) total luas wilayah deforestasi di Amazon mencapai 430 kilometer persegi pada Januari lalu, lima kali lebih tinggi dari Januari 2021, menurut data satelit awal dari badan penelitian luar angkasa pemerintah Inpe. Angka tersebut tertinggi sejak pendataan dimulai pada 2015/2016, dan luasnya bahkan lebih dari tujuh kali ukuran Manhattan.

Peneliti lingkungan mengatakan mereka tidak terkejut melihat kehancuran masih meningkat, mengingat melemahnya perlindungan lingkungan oleh Presiden Jair Bolsonaro.

Sedikitnya rasa takut pada hukuman terkait perusakan hutan, membuat para spekulan malah semakin merajalela membabat hutan, yang tergolong dalam perampasan tanah ilegal, untuk kepentingan peternakan kata Peneliti Model Lingkungan di Universitas Federal Minas Gerais, Britaldo Soares Filho. Tingginya harga daging sapi, kedelai, dan komoditas lainnya juga mendorong permintaan lahan murah.

Padahal pelestarian Amazon, hutan hujan terbesar di dunia, sangat penting untuk mengendalikan perubahan iklim karena banyaknya gas rumah kaca yang diserap oleh pepohonan. Bolsonaro telah lama berargumen untuk lebih banyak pertanian dan pertambangan komersial di Amazon untuk membantu mengangkat kawasan itu keluar dari kemiskinan.

Menghadapi tekanan internasional dari Amerika Serikat dan Eropa, Brasil pada tahun lalu berjanji untuk mengakhiri deforestasi ilegal pada 2028 dan menandatangani pakta global untuk menghentikan semua perusakan hutan pada 2030.

Sebelumnya Deforestasi di hutan hujan Amazon di Brasil mencapai level terburuk dalam 15 tahun. Laporan dari Brazil’s Research Agency menunjukkan deforestasi meningkat setidaknya 22% setiap tahun. Melihat data itu, Brasil menjadi satu di antara negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 26 yang berjanji akan mengurangi laju deforestasi dengan target di pada 2030.

Mengutip BBC, Kamis (9/12), Amazon adalah rumah bagi lebih dari tiga juta spesies tumbuhan dan hewan, serta satu juta suku pribumi. Dengan demikian Amazon adalah pengikat karbon yang penting untuk memperlambat laju pemanasan global. Menurut data terbaru ada sekitar 13.235 km persegi (5.110 mil persegi) hutan hilang selama periode 2020-2021, jumlah tertinggi sejak 2006.

Sponsored

Menteri Lingkungan, Joaquim Leite, data ini merepresentasikan tantangan yang tidak hanya  dihadapi oleh Brasil. “Kita harus lebih memiliki kekuatan dengan bekerja sama menghadapi ancaman ini,” tutur Leite. Namun dia menambahkan bahwa data itu tak sepenuhnya merefleksikan situasi dalam beberapa bulan belakangan. Deforestasi sebenarnya jauh meningkat di Amazon sejak era kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro yang mengizinkan bahkan mendorong aktivitas pertanian dan pertambangan di hutan hujan.

Bolsonaro pernah mendebat Research Agency itu perihal data yang mereka temukan. Lebih parahnya, presiden menuduh agensi ingin menjatuhkan reputasi Brasil. Namun, pada KTT Perubahan Iklim di Glasgow November lalu, Brasil ada di antara negara-negara yang menandatangani perjanjian untuk mengakhiri deforestasi dan lebih jauh mengembalikan fungsi hutan. Kesepakatan itu juga mengakomodasi jumlah dana publik dan sektor privat yang akan digunakan untuk membangun negara, merestorasi tanah, menghentikan kebakaran hutan, serta mendukung kehidupan masyarakat adat.

Berita Lainnya
×
tekid