sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS dan Iran bertukar tahanan

Trump berterima kasih pada Iran atas apa yang disebutnya negosiasi yang adil.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Minggu, 08 Des 2019 07:33 WIB
AS dan Iran bertukar tahanan

Amerika Serikat dan Iran melakukan pertukaran tahanan pada Sabtu (7/12), tindakan kerja sama yang jarang terjadi antara dua musuh bebuyutan yang hubungannya semakin buruk sejak Donald Trump berkuasa.

Iran membebasakan Xiyue Wang, warga negara AS yang ditahan selama tiga tahun dengan tuduhan mata-mata. Sementara itu, AS membebaskan Massoud Soleimani yang dituduh melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Seorang pejabat senior AS menuturkan, Washington berharap bahwa pembebasan Wang akan mengarah pada pembebasan warga AS lainnya yang ditahan di Iran dan juga penanda bahwa Teheran bersedia membahas isu lainnya. 

Wang adalah seorang mahasiswa pascasarjana Princeton University yang dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada 2017. Pihak keluarga dan universitas telah berkali-kali menegaskan bahwa pria itu berada di Negeri Para Mullah untuk penelitian dan membantah tuduhan bahwa dia adalah mata-mata.

Pejabat yang sama menyebut, Wang dibebaskan dalam kondisi sehat. Pertukaran tahanan ini difasilitas oleh Swiss.

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif bertemu dengan Soleimani di Zurich. Soleimani dilaporkan ditemani oleh Brian Hook, perwakilan khusus AS untuk Iran. 

Ada pun Trump menyampaikan terima kasih kepada Iran via Twitter atas apa yang disebutnya negosiasi yang sangat adil yang mengarah pada pertukaran tahanan tersebut. Trump menambahkan, pertukaran tahanan ini menunjukkan bahwa sejatinya AS dan Iran membuat kesepakatan bersama.

Sponsored
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 7 December 2019

Presiden AS itu juga mengucap terima kasih kepada Swiss atas bantuan negara itu menegosiasikan pembebasan Wang.

"Membebaskan warga AS yang ditawan adalah sangat penting bagi pemerintahan saya, dan kami akan terus bekerja keras untuk membawa pulang seluruh warga kami yang ditahan secara tidak sah di luar negeri," kata dia.

Setibanya di Teheran, Soleimani yang merupakan seorang ahli sel punca mengatakan kepada wartawan bahwa orang-orang AS yang menahannya picik.

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa pasien saya membutuhkan bantuan saya. Dan mereka sampaikan 'siapa yang peduli. Biarkan saja mereka mati'," ujar Soleimani. 

Soleimani ditahan di bandara di Chicago pada Oktober 2018 atas tuduhan dia mencoba mengekspor bahan biologi ke Iran, melanggar sanksi AS yang diberlakukan atas program nuklir negara itu. Dia dijadwalkan muncul di pengadilan pada 11 Desember, namun belakangan tuduhan terhadap Soleimani dibatalkan.

Seorang pejabat senior AS menuturkan bahwa pertukaran tahanan ini merupakan hasil dari tiga hingga empat minggu perundingan intensif.

"Kami berharap ini akan membawa kami pada kesuksesan (perundingan) lebih lanjut dengan Iran," ujar dia.

Swiss sendiri telah bertindakan mewakili kepentingan diplomatik AS di Iran setelah Washinton dan Teheran memutus hubungan diplomatik tidak lama setelah Revolusi Islam 1979.

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat sejak Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran. Dan Teheran merespons kebijakan tersebut dengan secara bertahap menghapus komitmennya berdasarkan JCPOA.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid