sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Balon raksasa ditembak, Pentagon: Balon belum sempat kumpulkan data

Ryder mengatakan AS "mengambil langkah-langkah untuk mengurangi" pengumpulan intelijen oleh balon tersebut.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 30 Jun 2023 07:09 WIB
Balon raksasa ditembak, Pentagon:  Balon belum sempat kumpulkan data

Pentagon mengungkapkan balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS di atas Atlantik pada Februari tidak mengumpulkan informasi intelijen saat terbang melintasi Amerika Serikat. Penembakan itu dinilai berkontribusi membuat balon itu tidak sempat mengumpulkan data. 

“Sudah menjadi penilaian kami sekarang bahwa itu (data) tidak terkumpul saat transit di Amerika Serikat atau terbang di atas Amerika Serikat,” kata juru bicara Pentagon Pat Ryder.

Balon besar dengan muatan elektronik yang besar terbang di atas Amerika Serikat dari Alaska di barat laut ke South Carolina di timur dari akhir Januari hingga awal Februari tahun ini. Balon itu melintasi instalasi militer yang sensitif dan memicu kekhawatiran bahwa Beijing sedang meraup intelijen penting.

Balon ditembak jatuh pada 4 Februari di lepas pantai Carolina Selatan, dan diambil dari lautan Atlantik oleh militer AS, yang telah mempelajari isinya sejak saat itu.

Insiden itu memicu ketegangan baru dalam hubungan antara Beijing dan Washington, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan yang telah lama direncanakan ke China pada Februari yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral.

China telah membantah bahwa balon itu untuk mengumpulkan intelijen, dan mengatakan telah tersesat saat memasuki wilayah udara AS.

Pada saat itu seorang pejabat AS mengatakan balon tersebut memiliki banyak antena termasuk susunan yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan menemukan komunikasi geo.

“Itu dilengkapi dengan panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif,” kata pejabat itu.

Sponsored

Awal bulan ini, tepat sebelum perjalanan Blinken yang dijadwalkan ulang ke Beijing, di mana dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Gedung Putih mengecilkan seluruh insiden balon tersebut.

“Saya kira kepemimpinan (Tiongkok) tidak tahu di mana itu dan tahu apa isinya dan tahu apa yang sedang terjadi,” kata Presiden Joe Biden.

“Saya pikir itu lebih memalukan daripada disengaja,” kata Biden.

Ryder mengatakan AS "mengambil langkah-langkah untuk mengurangi" pengumpulan intelijen oleh balon tersebut.

“Tentu saja upaya yang kami lakukan berkontribusi” untuk itu, kata Ryder, tanpa penjelasan lebih lanjut.(malaymail)

Berita Lainnya
×
tekid