sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bangladesh relokasi ribuan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil

Bangladesh menyebut hanya merelokasi pengungsi yang bersedia pergi, namun pekerja kemanusiaan meenduga mereka dipaksa.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 05 Des 2020 16:03 WIB
Bangladesh relokasi ribuan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil

Lebih dari 1.600 pengungsi Rohingya pada Jumat (4/12) berlayar dari pelabuhan di wilayah selatan Bangladesh, Chittagong, menuju pulau terpencil, Bhashan Char, di Teluk Benggala.

Bangladesh menyebut hanya merelokasi pengungsi yang bersedia pergi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya, warga minoritas muslim yang melarikan diri dari negara tetangga Myanmar.

Namun, pengungsi dan pekerja kemanusiaan menyatakan sejumlah pengungsi Rohingya telah dipaksa pergi ke Bhashan Char, sebuah pulau yang dikenal rawan banjir.

Pejabat Angkatan Laut Bangladesh menjelaskan, para pengungsi Rohingnya berada di atas tujuh kapal, dengan dua kapal lainnya khusus membawa perbekalan untuk hidup.

"Pemerintah tidak membawa siapa pun ke Bhashan Char secara paksa," tutur Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen dalam pernyataannya.

Bertolak belakang dengan klaim pejabat Bangladesh, sejumlah pengungsi yang berhasil diwawancara mengaku mereka pergi ke Bhashan Char karena dipaksa pemerintah setempat.

"Keluarga saya tidak mau pergi, pemerintah Bangladesh memaksa keluarga saya angkat kaki ke pulau itu," tutur seorang wanita etnis Rohingya yang berhasil diwawancara Al Jazeera.

Sejumlah kelompok kemanusiaan dan pejuang hak asasi manusia mengecam keputusan pemerintah Bangladesh, menekankan fakta bahwa Bhashan Char rawan banjir dan rentan terhadap badai. Pemerintah Bangladesh sendiri dilaporkan tidak mengizinkan PBB untuk melakukan penilaian keselamatan.

Sponsored

Pemerintah setempat menuturkan mereka memiliki fasilitas penampungan yang bisa menampung hingga empat orang dalam satu kamar, dua rumah sakit dengan 20 tempat tidur, serta satu kantor polisi.

Para pengungsi Rohingya yang akan direlokasi ke Bhashan Char termasuk di antara lebih dari 730.000 warga Rohingya yang telah melarikan diri dari Myanmar pada 2017.

Mereka melarikan diri menyusul tindakan keras yang dipimpin militer, yang menurut PBB dilakukan dengan maksud genosida.

Pemerintah Myanmar membantah dugaan genosida dan mengatakan pasukannya menargetkan pemberontak Rohingya yang menyerang pos polisi.

Human Rights Watch (HRW) menyebut mereka telah mewawancarai 12 keluarga yang namanya ada dalam daftar pengungsi yang hendak direlokasi ke Bhashan Char, tetapi tidak mengajukan diri untuk pergi.

Sementara itu, Refugees International mengatakan langkah relokasi pengungsi tersebut adalah penahanan massal yang berbahaya bagi para pengungsi Rohingya.

"Tindakan pemaksaan ini melanggar hak asasi manusia," tegas Refugees International dalam pernyataannya.

Dua pekerja di kamp pengungsi, yang berbicara secara anonim, mengatakan para pengungsi mendapat tekanan dari pejabat pemerintah yang menggunakan ancaman dan tawaran uang tunai serta metode pemaksaan lainnya untuk membujuk mereka pergi ke pulau itu. (Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid