Bendera merah, yang melambangkan seruan untuk membalas dendam atas orang yang tewas, dilaporkan berkibar di atas kubah Masjid Jamkaran di Kota Suci Qom, Iran, pada Sabtu (4/1).
Pemandangan langka itu terlihat dalam upacara penghormatan terhadap Mayor Jendral Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak pada Jumat (3/1).
Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, unit elite Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Upacara penghormatan Soleimani dan pengibaran bendera merah ditayangkan oleh stasiun TV pemerintah Iran pada Sabtu. Masjid Jamkaran merupakan salah satu masjid terbesar dan penting bagi muslim syiah di Iran.
Ini merupakan kali pertama bendera merah dikibarkan di kubah Masjid Jamkaran.
Bendera merah yang digunakan dalam upacara itu disebut sebagai "Ya la-Tharat al-Husayn" yang berasal dari akhir abad ketujuh. Bendera tersebut pertama kali dikibarkan usai Pertempuran Karbala sebagai seruan untuk membalas kematian Imam Husain bin Ali.
Bendera-bendera merah juga terlihat dalam sejumlah acara lain yang diadakan di seluruh negeri untuk menghormati Jenderal Soleimani.
Ribuan orang berkumpul di Teheran pada Sabtu, banyak dari mereka membawa foto Soleimani. Beberapa dilaporkan membakar bendera Israel.
Serangan udara AS juga menewaskan sejumlah pejabat tinggi Irak dan Iran lainnya, termasuk Komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Abu Mahdi al-Muhandis.
Untuk menghormati kematian Soleimani dan al-Muhandis, Irak menetapkan periode berkabung selama tiga hari hingga Minggu (5/1). Di Baghdad, sejumlah orang dilaporkan menginjak-injak dan membakar bendera AS.
Sebuah situs berkabung untuk Soleimani juga didirikan di Gaza, di mana orang-orang dilaporkan melampiaskan kemarahan mereka pada AS dan Israel. (RT)