close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Dunia
Kamis, 31 Maret 2022 13:03

Butuh US$5,7 triliun untuk tindakan radikal transisi energi

Emisi global perlu turun 45% pada akhir dekade ini.
swipe

Badan Energi Terbarukan Internasional menggarisbawahi dunia harus mengambil tindakan radikal dengan menginvestasikan US$5,7 triliun dana publik setiap tahun hingga 2030. Investasi itu bisa digunakan untuk mengalihkan bahan bakar fosil dan memastikan pemanasan global yang disebabkan oleh energi tersebut tidak melewati ambang bahaya.

Seperti diberitakan Associated Press, Kamis (31/3), Badan Energi mengatakan, peningkatan besar-besaran dalam penggunaan pembangkit listrik tenaga surya dan angin diperlukan bersama dengan peningkatan efisiensi energi, elektrifikasi sistem transportasi dan pemanas perluasan penggunaan hidrogen yang dibuat dengan energi terbarukan, serta upaya lebih besar untuk menangkap emisi karbon.

Para ilmuwan mengatakan, emisi global perlu turun 45% pada akhir dekade ini dibandingkan pada 1990-an. Namun, data terbaru menunjukkan, meskipun energi terbarukan tumbuh pesat, total emisi justru naik di tengah meningkatnya permintaan energi dan perluasan penggunaan bahan bakar fosil.

"Transisi energi jauh dari jalur yang benar. Tindakan radikal yang tidak dilakukan di tahun-tahun mendatang akan mengurangi, bahkan menghilangkan peluang untuk memenuhi tujuan iklim kita," kata Direktur Jenderal International Renewable Enegry Agency (Irena), Francesco La Camera.

Tujuh tahun lalu di Paris, negara-negara sepakat untuk membatasi pemanasan global hingga 2 derajat Celcius (3,6 Fahrenheit) idealnya tidak lebih dari 1,5C (2,7F) untuk menghindari konsekuensi yang berpotensi bencana bagi planet ini. Dengan suhu sekarang lebih dari 1,1 derajat C di atas rata-rata praindustri, sebuah laporan baru-baru ini oleh panel sains Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan miliaran penduduk di seluruh dunia sudah rentan terhadap gangguan iklim.

La Camera mengatakan, pada konferensi energi di Berlin, tidak hanya 1.5C, tujuan 2C benar-benar dalam bahaya jika dunia tidak bertindak dan tidak membuat perubahan dramatis dalam cara memproduksi dan mengonsumsi energi.

Irena mengatakan, investasi sebesar US$700 miliar harus dialihkan dari ekspansi bahan bakar fosil. Menurut organisasi yang berbasis di Abu Dhabi dengan kekayaan minyaknya itu, permintaan ini digaungkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia juga menyerukan diakhirinya pembiayaan sektor swasta untuk tenaga batu bara yang melonjak ke rekor tertinggi tahun lalu.

"Pemberi pinjaman perlu menyadari bahwa batu bara dan bahan bakar fosil adalah investasi sia-sia yang akan menghasilkan miliaran dolar aset terdampar," katanya.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan