CEO Cathay Pacific Rupert Hogg mengundurkan diri setelah minggu yang penuh gejolak bagi maskapai terkemuka Hong Kong tersebut.
Perusahaan penerbangan itu terperangkap dalam badai politik menyusul protes pro-demokrasi yang telah berlangsung selama hampir 11 minggu di Hong Kong. Demonstrasi telah memicu kemarahan China.
Bisnis dan harga saham Cathay Pacific anjlok, ratusan penerbangannya dibatalkan ketika pengunjuk rasa menyerbu bandara. Pemesanan tiket pun menurun.
"Ini adalah waktu yang suram dan kritis bagi maskapai penerbangan kita. Tidak ada keraguan bahwa reputasi dan merek kita berada di bawah tekanan besar dan tekanan ini telah terbangun selama beberapa minggu, terutama di pasar yang sangat penting di daratan China," tulis Hogg dalam sebuah memo untuk staf.
Cathay Pacific mengumumkan pula bahwa Paul Loo, chief commercial officer, mengundurkan diri. Pengunduran diri Loo yang akan mulai berlaku pada Senin (19/8), pertama kali dilaporkan oleh media pemerintah China.
Ketua Dewan Komisaris Cathay Pacific, John Slosar, menuturkan, "Peristiwa baru-baru ini mempertanyakan komitmen Cathay Pacific atas keselamatan dan keamanan penerbangan serta menempatkan reputasi dan merek kami di bawah tekanan. Ini disesalkan karena kami selalu menjadikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama."
Slosar tidak mengurai lebih lanjut, tetapi maskapai pelat merah Hong Kong itu telah terseret dalam berbagai kontroversi terkait dengan demonstrasi pro-demokrasI.
China pekan lalu mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan penerbangan Cathay berisi kru yang terlibat dalam aksi protes untuk menggunakan wilayah udaranya. Cathay menyatakan akan mematuhi aturan tersebut.
Cathay kemudian memperingatkan bahwa mereka akan memecat karyawan yang ambil bagian dalam protes ilegal. Pada Rabu, perusahaan itu mengumumkan telah menghentikan dua pilot, tanpa mengungkap alasannya.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa mereka dipecat karena terkait kegiatan yang berhubungan dengan protes yang tengah berlangsung.
Partisipasi karyawan dalam aksi protes pro-demokrasi bukan satu-satunya persoalan yang dihadapi Cathay. Gejolak politik di kota itu akibat demonstrasi juga memberi dampak merusak.
Maskapai ini terpaksa membatalkan lebih dari 150 penerbangan pekan lalu di tengah demonstrasi dan pemogokan massal.
Protes di Bandara Internasional Hong Kong pada awal pekan ini telah memicu pembatalan hampir 1.000 penerbangan.
Pekan lalu, Cathay mengatakan bahwa aksi protes memengaruhi jumlah penumpangnya bulan lalu dan terus berdampak buruk pada pemesanan di masa depan.
Saham Cathay (CPCAY) anjlok hampir 24% sejak April.
"Merupakan kehormatan bagi saya untuk memimpin Grup Cathay Pacific selama tiga tahun terakhir," kata Hogg. "Saya yakin dengan masa depan Hong Kong sebagai pusat penerbangan utama di Asia. Namun, ini merupakan minggu-minggu yang menantang bagi maskapai dan benar bahwa Paul dan saya bertanggung jawab sebagai pemimpin perusahaan."
Augustus Tang, yang menjabat sebagai akan menggantikan Hogg. Sementara itu Paul Loo akan digantikan oleh Ronald Lam.