sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes Deng: Coronavirus tak pengaruhi hubungan China-ASEAN

Untuk membahas penanganan wabah coronavirus jenis baru, Dubes China dan ASEAN bertatap muka di Laos pada Kamis (20/2).

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 21 Feb 2020 17:18 WIB
Dubes Deng: Coronavirus tak pengaruhi hubungan China-ASEAN

Pada Kamis (20/2), para menteri luar negeri negara anggota ASEAN dan Tiongkok mengadakan pertemuan khusus di Laos untuk membahas penanganan wabah coronavirus jenis baru. Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun mengatakan, pertemuan tersebut menggarisbawahi fakta bahwa epidemi itu tidak memengaruhi hubungan China-ASEAN.

"Coronavirus tidak memengaruhi hubungan kedua pihak, justru kami bertekad untuk bekerja bersama dalam memerangi epidemi itu," ujar dia dalam konferensi pers di Kedutaan Besar China untuk ASEAN, Jakarta, pada Jumat (21/2).

Dia berharap wabah coronavirus akan segera mereda sehingga kolaborasi, hubungan antarmasyarakat, dan aktivitas bisnis China-ASEAN dapat kembali normal.

Dubes Deng menyebut bahwa pertemuan tersebut juga menunjukkan kemauan keras, solidaritas, dan kuatnya persahabatan China-ASEAN di tengah masa-masa yang sulit.

"Pertemuan pada Kamis mengirimkan pesan yang tegas bahwa China dan ASEAN akan selalu mementingkan kesehatan masyarakat, memelihara pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan, serta menjaga stabilitas regional," kata Deng.

China dan ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan perencanaan dalam menghadapi wabah coronavirus jenis baru demi mengatasi penyebarannya. Dalam pertemuan di Laos, kedua pihak sepakat membentuk mekanisme bersama untuk menanggapi darurat kesehatan.

Dubes Deng menjelaskan bahwa secara bersamaan, pada Kamis, sejumlah pakar kesehatan asal China dan ASEAN mengadakan konferensi video untuk saling bertukar pandangan dan ilmu tentang cara mengelola penyebaran coronavirus.

China dan ASEAN, jelasnya, akan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi. Pada 2019, volume perdagangan kedua pihak mencapai US$641 miliar.

Sponsored

"Tiongkok adalah mitra dagang nomor satu bagi ASEAN dalam 11 tahun terakhir, sementara itu ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga kami selama tujuh tahun terakhir," ungkap dia.

Wabah coronavirus bukan krisis pertama yang dihadapi oleh ASEAN dan China. Deng menyebut bahwa dalam lebih dari 20 tahun terakhir, kedua negara menghadapi serangkaian bencana seperti krisis keuangan Asia pada 1997, wabah SARS pada 2003, hingga krisis keuangan global pada 2008.

Dubes Deng menambahkan, Menlu Wang Yi menyampaikan terima kasih kepada para negara anggota ASEAN atas dukungan mereka terhadap upaya China memerangi epidemi coronavirus.

"Dukungan dari komunitas ASEAN telah meningkatkan kepercayaan diri China dalam menghadapi coronavirus. Kami percaya akan menang melawan epidemi ini," tegas dia.

Berita Lainnya
×
tekid