sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Eks petinggi Gereja Katolik Roma bersalah atas pelecehan seksual

Kardinal George Pell melecehkan dua anak laki-laki dari paduan suara gereja di ruangan katedral di Melbourne pada 1996.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 26 Feb 2019 20:06 WIB
 Eks petinggi Gereja Katolik Roma bersalah atas pelecehan seksual

Kardinal George Pell dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual di Australia, menjadikannya tokoh Katolik level tertinggi yang menerima vonis seperti itu.

Pell melecehkan dua anak laki-laki dari paduan suara gereja di ruangan katedral di Melbourne pada 1996. Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut.

Hukuman terhadap Pell akan diumumkan pada Rabu (27/2).

Pell dikerumuni awak media dan dimaki oleh sejumlah orang saat dia meninggalkan gedung pengadilan pada Selasa (26/2).

Pengadilan Wilayah Victoria menyatakan bahwa Pell masih menjabat sebagai Uskup Agung Melbourne pada 1996 ketika dia menemukan dua bocah lelaki berusia 13 tahun di katedral sedang mengikuti misa.

Menurut keterangan jaksa penuntut, Pell memaksa kedua anak itu untuk melakukan tindakan tidak senonoh setelah mengancam bahwa mereka dapat dihukum karena ketahuan minum anggur perjamuan.

Pada 1997 Pell mengulangi perbuatannya dan melecehkan salah satu dari kedua anak laki-laki itu.

Pengadilan mendengar kesaksian itu dari salah satu korban pelecehan, sedangkan korban lainnya telah meninggal akibat overdosis obat pada 2014.

Sponsored

Juri menolak argumen pengacara Pell, Robert Richter QC, yang menyatakan bahwa tuduhan itu hanyalah fantasi yang dibuat oleh para korban.

Tanggapan terhadap kasus Pell

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, korban penyintas dari pelecehan Pell menyebut kasus ini penuh tekanan dan masih akan berlanjut.

Pria itu berkata bahwa dia telah mengalami rasa malu, kesepian, depresi, dan kesulitan lainnya akibat pelecehan seksual yang dialaminya.

"Seperti banyak penyintas lainnya, perlu bertahun-tahun bagi saya untuk memahami dampak pelecehan itu pada hidup saya," katanya.

Konferensi Uskup Katolik Australia mengatakan bahwa, "Hukuman itu mengejutkan banyak warga Australia dan di seluruh dunia."

Mereka menegaskan kembali sumpah untuk menjadikan gereja tempat yang aman untuk semua.

Mengapa kasus ini dirahasiakan?

Pada Mei 2018, hakim merilis putusan yang mencegah media melaporkan proses sidang dan vonis.

Putusan ini dimaksudkan mencegah sidang lainnya dipengaruhi oleh laporan media. Sejumlah media Australia sempat mengguggat putusan ini dengan alasan bahwa kasus mengenai Pell menyangkut kepentingan publik. Bagaimanapun, pengadilan menolaknya.

Vonis baru bisa dilaporkan setelah sidang lainnya terkait kasus Pell pada era 1970-an, tidak berlanjut lantaran jaksa penuntut menggugurkan gugatan.

Siapa Pell?

Kardinal Australia itu dikenal sebagai pendukung kuat nilai-nilai tradisional Katolik, kerap mengambil pandangan konservatif, dan mengadvokasi selibat bagi golongan rohaniwan Katolik.

Pria berusia 77 tahun itu dipanggil ke Roma pada 2014 dan diangkat menjadi bendahara Vatikan, dia dipandang sebagai pejabat ketiga tertinggi di Gereja Katolik.

Awal keruntuhan kariernya dimulai dengan klaim bahwa dia menutupi pelecehan seksual anak oleh sejumlah pastor, dan kemudian muncul klaim bahwa dia sendiri merupakan pelaku pelecehan.

Pell diturunkan dari pusat kekuatan Gereja Katolik pada Desember 2018. Masa jabatannya sebagai Bendahara Vatikan berakhir pada Minggu (24/2).

Gereja Katolik di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir menghadapi serangkaian tuduhan terkait pelecehan seksual oleh para uskup, dan tudingan yang menganggap bahwa kasus-kasus tersebut telah lama disembunyikan.

Pelecehan seksual terhadap anak-anak jarang dibicarakan sebelum 1970-an, dan baru pada 1980-an kasus pelecehan seksual pertama oleh para uskup terungkap di Amerika Serikat dan Kanada.

Dalam beberapa dekade sejak itu, kasus-kasus pelecehan yang meluas telah muncul secara global. Di Australia, sebuah penyelidikan menyatakan bahwa 7% imam Katolik di negara itu telah melakukan pelecehan terhadap anak-anak.

Pada Kamis (21/2), Paus Fransiskus menggelar KTT yang membahas persoalan pedofilia dan pelecehan seksual di Gereja Katolik.

Sri Paus membentuk sebuah komite untuk mengatasi pelecehan seksual di Gereja Katolik. Dia juga berjanji akan melakukan aksi nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan mengecam para pastor yang bersalah atas pelecehan sebagai alat para iblis.

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid