Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di wilayah Ukraina sekaligus salah satu yang terbesar di Eropa, Jumat (4/3). Pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut berada di Zaporizhzhia Kota Lviv.
Seperti diberitakan Reuters Jumat (4/3), saat ini kebakaran di bangunan kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir itu telah padam. Tempat itu menyediakan seperlima dari total pembangkit listrik di seluruh Ukraina. Seorang pejabat di perusahaan negara yang mengelola empat lokasi pembangkit nuklir Ukraina mengatakan, tidak ada pertempuran lebih lanjut di kawasan Zaporizhzhia.
Sementara itu, Menteri Energi AS Jennifer Grahom mengatakan, tidak ada indikasi peningkatan radiasi di sekitar wilayah Zaporizhzhia. "Personel pembangkit listrik tenaga nuklir berada di tempat kerja mereka dan berusaha membuat segalanya berangsur normal,” ucap Grahom. Sebelumnya, Rusia telah merebut pabrik pengolahan limbah radioaktif, Chernobyl di sebelah Utara Kiev. Pabrik itu diketahui sudah tutup sejak terakhir kali beroperasi pada akhir 1980-an.
Menyikapi kejadian ini Presiden Rusia Volodymyr Zelenskiy mengumumkan kepada seluruh orang Eropa dan dunia bahwa Rusia telah menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina. Zelenskiy mengatakan, tank Rusia telah menembak pabrik reaktor nuklir, meskipun tidak ada bukti bahwa aksi itu diikuti dengan kekerasan fisik militer. Sebuah video yang menunjukkan sebuah bangunan pabrik di Zaporizhzhia terbakar juga diverifikasi oleh pejabat pemerintah.
Pejabat wilayah Energodar, 550 km Tenggara Kiev yang merupakan daerah terdekat dari pabrik pembangkit nuklir mengatakan pertempuran telah terjadi tanpa menyebutkan rincian korban jiwa.
Ribuan orang diyakini telah tewas atau terluka dan lebih dari satu juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina sejak 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II. Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengatakan hanya dalam kurun waktu tujuh hari orang-orang melarikan diri keluar dari Ukraina akibat tragedi perang yang tidak berperikemanusiaan.