sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penantian sejak 1998, Anwar Ibrahim akhirnya resmi jadi PM Malaysia

Penunjukan tersebut diselesaikan setelah Yang Mulia meminta pendapat dari Penguasa Melayu yang mengadakan pertemuan khusus di Istana Negara.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 24 Nov 2022 16:13 WIB
Penantian sejak 1998, Anwar Ibrahim akhirnya  resmi jadi PM Malaysia

Ketua Pakatan Harapan (PH) Datuk Seri Anwar Ibrahim telah dinobatkan sebagai perdana menteri ke-10 negara itu hari ini, mengakhiri penantian lima hari untuk Malaysia setelah pemilihan umum ke-15 yang digelar 19 November lalu.

Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Datuk Seri Ahmad Fadil Shamsuddin dalam sebuah pernyataan hari ini mengatakan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menyetujui penunjukan tersebut, yang dibuat sesuai dengan Pasal 40( 2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.

Penunjukan tersebut diselesaikan setelah Yang Mulia meminta pendapat dari Penguasa Melayu yang mengadakan pertemuan khusus di Istana Negara hari ini untuk membuat keputusan terbaik untuk kepentingan dan kesejahteraan negara dan rakyat, katanya.

Presiden PKR yang juga baru terpilih menjadi anggota Tambun MP itu akan dilantik pada pukul 17.00 hari ini di depan Agong.

Anwar diharapkan memimpin pemerintahan persatuan.

Agong telah memberikan waktu kepada partai politik hingga pukul 14:00 pada hari Selasa untuk membuktikan bahwa mereka memiliki mayoritas untuk membentuk pemerintahan dan menyebutkan calon perdana menteri mereka.

Namun, baik PH Anwar maupun Perikatan Nasional (PN) Tan Sri Muhyiddin Yassin tidak dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki mayoritas sederhana di Dewan Rakyat—yang setidaknya 112 anggota parlemen dari 222—pada saat mereka dipanggil untuk audiensi dengan Agong pada Selasa malam.

Hal ini menyebabkan Agong mengadakan pertemuan khusus Konferensi Penguasa pagi ini untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan politik.

Sponsored

Perjuangan Anwar kembali ke kekuasaan cukup berliku. Ia pernah menjadi wakil perdana menteri, mendampingi Dr Mahathir Mohamad. Namun, pada 1999 Ia dipenjara atas kasus korupsi dan sodomi. Mahkamah Federal Malaysia kemudian membatalkan semua vonis atasnya dan Anwar dibebaskan dari penjara pada tahun 2004. 

Ia dianggap sebagai calon perdana menteri sejak dia dipecat oleh perdana menteri saat itu Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai wakilnya pada tahun 1998.(malaymail)

Berita Lainnya
×
tekid