sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KTT D-8, Jokowi dorong dunia gandakan kapasitas produksi vaksin

D-8 dapat mendorong penanganan Covid-19 lewat akses pemerataan vaksin hingga pemulihan ekonomi global.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 09 Apr 2021 12:18 WIB
KTT D-8, Jokowi dorong dunia gandakan kapasitas produksi vaksin

Presiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Developing Eight (D-8) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (8/4).

Dalam keterangan pers usai KTT tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menuturkan, situasi Covid-19 serta upaya untuk bekerja sama menangani pandemik dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi mendominasi pandangan yang disampaikan para pemimpin D-8, termasuk yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.

Retno menambahkan, Presiden Jokowi mendorong D-8 untuk berkontribusi dalam upaya penanganan pandemik global. "Presiden mengharapkan D-8 dapat menjadi bagian penting agar dunia dapat segera keluar dari pandemik dan dunia dapat pulih kembali," ungkap Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet RI.

Jokowi menyampaikan tiga hal utama yang bisa dilakukan negara D-8 untuk berkontribusi. Pertama, terus mendorong akses yang merata terhadap vaksin karena ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis ini.

"Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara D-8 untuk menolak nasionalisme vaksin dan mendukung vaksin multilateral. Ditegaskan oleh Bapak Presiden bahwa vaksin Covid-19 adalah barang publik global, oleh karenanya dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua," papar Retno.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi vaksin, yang berarti tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi. "Presiden Jokowi menegaskan bahwa D-8 dapat berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, serta mendorong transfer teknologi," ungkap Menlu Retno.

Saat ini, beberapa negara D-8 tengah mengembangkan produksi vaksin mandiri, termasuk Indonesia yang dengan vaksin Merah Putih. Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan.

Kedua, Jokowi menuturkan bahwa D-8 harus berkontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi global. Menurutnya, krisis global akibat pandemik harus menjadi batu lompatan bagi negara D-8 untuk bergerak maju.

Sponsored

KTT D-8 dihadiri oleh hampir semua pemimpin negara anggota D-8, yaitu Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, dan Nigeria. KTT kali ini dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina selaku ketua atau chair dari D-8.

Dengan total populasi mencapai 1,1 miliar jiwa dan potensi ekonomi hampir mencapai US$4 triliun, Jokowi menilai negara-negara D-8 dapat mendorong pemulihan ekonomi. "Presiden mendorong fasilitasi perdagangan intranegara D-8 dan meminta agar hambatan perdagangan untuk diminimalkan. Intensifikasi intraperdagangan antara negara D-8 perlu didorong," ungkap Menlu Retno.

Ketiga, Jokowi menekankan bahwa D-8 harus dapat mengembangkan teknologi digital. "Digitalisasi, artificial intelligence, computing power, bigdata, dan data analytics telah melahirkan terobosan-terobosan baru. Sektor-sektor tersebut merupakan ekonomi masa depan dan tentu saja D-8 harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyejahterakan rakyat," ujar Menlu Retno, mengutip pernyataan Presiden Jokowi dalam KTT.

Retno mencatat bahwa negara-negara D-8 memiliki potensi yang besar dan keunggulan demografi penduduk muda, yaitu sekitar 323 juta jiwa atau sekitar 27,3%, jauh lebih tinggi dibanding penduduk muda negara-negara G-7 yang mencapai 135 juta jiwa atau sekitar 17,3% dari total populasi. Menurut Presiden Jokowi, investasi terhadap kaum muda tersebut merupakan investasi untuk masa depan.

Turut mendampingi Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ke-10 D-8 secara virtual antara lain Menlu Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali. D-8 didirikan pada 15 Juni 1997 untuk menghimpun kekuatan ekonomi negara-negara berpenduduk muslim dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang beragam. Penyelenggaraan KTT kali ini bertepatan dengan 24 tahun berdirinya D-8.

Berita Lainnya
×
tekid