sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi pamerkan rencana restorasi 64.000 hektare hutan mangrove

Langkah restorasi ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 02 Nov 2021 10:12 WIB
Jokowi pamerkan rencana restorasi 64.000 hektare hutan mangrove

Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah pencapaian Indonesia terkait pengendalian dampak perubahan iklim saat berbicara di CEOs Forum COP 26 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021). Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terbukti telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian perubahan iklim.

"Laju deforestasi kita saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen. Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64.000 hektar lahan mangrove," ujar Jokowi, dilansir dari siaran pers di laman Sekretariat Kabinet, Selasa (2/11/2021).

Langkah restorasi ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut. Oleh karena itu, Jokowi percaya bahwa Indonesia akan dapat memenuhi komitmen Paris Agreement, yaitu pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional pada 2030. Jokowi melanjutkan, Indonesia juga telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim 2050 serta road map yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa isu yang dihadapi dunia adalah bagaimana bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 sehingga pemulihan ekonomi dunia bisa berjalan lebih cepat.

Jokowi menjelaskan bahwa saat ini, kondisi Covid-19 di Indonesia sudah sangat membaik. “Jumlah kasus harian sudah turun sangat jauh dari puncaknya 56.000-an kasus di 15 Juli 2021 menjadi hanya sekitar 400-700 kasus dalam minggu-minggu terakhir ini," tutur Jokowi. "Indonesia juga sudah menyuntikkan lebih 187 juta dosis vaksin. Dan sampai dengan akhir tahun lebih dari 50 persen penduduk Indonesia sudah akan menerima dosis kedua," lanjutnya.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, Indonesia bisa mencapai penyerapan bersih karbon (net sink) sektor hutan dan lahan (forest and other land use/FoLU) pada 2030. Namun, pemerintah tak memungkiri masih banyak beragam pekerjaan rumah agar ambisi ini terwujud.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, mengatakan ambisi ini bisa tercapai lantaran pemerintah sudah mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap penurunan emisi sektor kehutanan. Setidaknya, ada empat langkah penting yang berhasil KLHK identifikasi.

Pertama, pengurangan emisi dari degradasi dan deforestasi hutan (REDD+) yang selalu jadi pokok perhatian di sektor kehutanan. “REDD+ ini sudah kita jalankan sejak 2014 di lapangan,” katanya dalam temu media daring soal Indonesia’s Forest and Other Land Use (FoLU) Net Sink by 2030, pekan lalu seperti dilansir dari Mongabay.

Sponsored

Langkah kedua pemerintah perlu menjalankan sustainable forest management. Ketiga melakukan langkah rehabilitasi lahan, dan keempat pengelolaan lahan gambut yang dinilai berkontribusi paling besar dalam penurunan emisi.

Berita Lainnya
×
tekid