sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kim Jong-un kembali muncul setelah menghilang 22 hari

Kim Jong-un muncul pada Sabtu (15/2), dengan mengunjungi Kumsusan Palace of the Sun.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 17 Feb 2020 09:35 WIB
Kim Jong-un kembali muncul setelah menghilang 22 hari

Kim Jong-un membuat penampilan publik pertamanya dalam 22 hari pada Sabtu (15/2), dengan mengunjungi mausoleum nasional atau yang dikenal pula dengan sebutan Kumsusan Palace of the Sun. Kunjungan itu untuk menandai hari lahir ayahnya, Kim Jong-il.

Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Kim Jong-un memberi penghormatan terhadap Kim Jong-il, menandai penampilan publik pertamanya sejak dia menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek pada 25 Januari.

Sejumlah pejabat yang menemani Kim Jong-un melakukan kunjungan ke Kumsusan Palace of the Sun adalah Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Choe Ryong-hae dan Wakil Ketua Komisi Urusan Negara Pak Pong-ju.

Ulang tahun Kim Jong-il yang jatuh pada 16 Februari adalah hari libur nasional yang dirayakan sebagai Day of the Shining Star.

"Hilang"-nya Kim Jong-un terjadi di tengah darurat global coronavirus tipe baru (Covid-19). Korea Utara sendiri belum mengonfirmasi adanya kasus Covid-19, tetapi KCNA melaporkan bahwa pemerintah memperpanjang hingga 30 hari masa karantina bagi orang-orang yang menunjukkan gejala dan seluruh institusi serta orang asing diharapkan patuh tanpa syarat.

The Sun yang mengutip surat kabar Dong-a Ilbo sebelumnya melaporkan bahwa Korea Utara menangani coronavirus tipe baru dengan tangan besi. Seorang pria disebut ditembak mati karena menghindari karantina untuk pergi ke pemandian umum.

Korea Utara menjalankan kebijakan untuk mengisolasi siapa pun yang pernah ke Tiongkok di tengah wabah coronavirus jenis baru.

Menurut Dong-a Ilbo, pria yang merupakan seorang pejabat perdagangan itu telah ditempatkan di ruang isolasi setelah melakukan perjalanan ke China.

Sponsored

Seorang pejabat Korea Utara lainnya dilaporkan telah diasingkan ke sebuah peternakan setelah mencoba untuk menutupi perjalanannya ke Tiongkok. Pejabat kedua dilaporkan adalah anggota Badan Keamanan Nasional.

Korea Utara hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China, satu-satunya sekutu diplomatik utama. Penerbangan dikurangi, demikian pula dengan perjalanan darat sangat dibatasi. 

KCNA melaporkan bahwa Palang Merah Korea Utara telah dikerahkan ke "daerah yang relevan" di seluruh negeri untuk memantau orang-orang dengan kemungkinan gejala coronavirus tipe baru.

Sementara Korea Utara belum mengonfirmasi satu pun kasus coronavirus tipe baru, negara tetangga, Korea Selatan yang lebih modern telah mendeteksi 29 kasus. (Reuters dan The Sun)

Berita Lainnya
×
tekid