sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ledakan bom menyebabkan lima orang tewas di Yangon

Tidak hanya pengunjung, tiga staf juga menjadi korban ledakan bom tersebut.

 Ghina Mita Yuniarsih
Ghina Mita Yuniarsih Rabu, 19 Okt 2022 21:07 WIB
Ledakan bom menyebabkan lima orang tewas di Yangon

Telah terjadi ledakan di penjara Insein, Myanmar, yang terkenal kejam di Yangon. Atas peristiwa tersebut menyebabkan delapan orang tewas, yakni tiga staf penjara dan lima pengunjung. 

Dikutip dari BBC, Rabu (19/10), kelima pengunjung tersebut merupakan wanita dan kerabat tahanan di penjara Insein. Sementara itu, sebanyak delapan belas orang lainnya mengalami luka-luka.

Penduduk setempat mengatakan, terdapat dua bom paket yang meledak di pintu masuk penjara pada pagi tadi. 

Pihak berwenang mengatakan, bom-bom itu telah meledak di ruang pos penjara. Bukan hanya itu saja, masih ada bom lain yang ditemukan terbungkus kantong plastik dan tidak meledak. 

Penjara Insein merupakan penjara terbesar di Yangon yang menampung sekitar 10.000 tahanan. Tahanan yang paling banyak di penjara Insein adalah tahanan politik. 

Penjara Insein juga dikenal memiliki kompleks tahanan yang luas dan dijaga ketat di pinggiran bekas ibu kota. 

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, penjara yang berusia seabad tersebut memiliki lingkungan yang keras dan tindakan tidak manusiawi terhadap tahanan. Tindakan itu dilakukan oleh pihak penjara tersebut.

Di Yangon juga sering terjadi serangan bom. Serangan bom ini sejak militer menghancurkan gerakan protes massa terhadap kudetanya tahun lalu.

Sponsored

"Serangan bom ini biasanya menargetkan individu yang dianggap berkolaborasi dengan militer seperti pejabat pemerintah," kata seorang informan. 

Namun baru-baru ini, seorang pilot angkatan udara yang dituduh mengambil bagian dalam serangan udara di desa-desa menentang pemerintahan militer.

Para pengamat menyampaikan, dengan melihat peristiwa yang terjadi saat ini menjadi tingkat pertempuran paling mematikan tahun ini dan telah menjadi indikasi perang saudara.

Untuk diketahui, saat ini Myanmar dijalankan oleh junta militer dengan pemerintahan sipil yang terpilih Aung San Suu Kyi pada tahun lalu dalam kudeta kekerasan. Namun, junta juga menghadapi perlawanan keras di sebagian besar negara.

Berita Lainnya
×
tekid