sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polwan penembak Daunte Wright dijatuhkan tuduhan pembunuhan

Dakwaan tersebut dijatuhkan sehari setelah petugas tersebut mengundurkan diri dari kepolisian.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 15 Apr 2021 13:24 WIB
Polwan penembak Daunte Wright dijatuhkan tuduhan pembunuhan

Petugas polisi kulit putih yang menembak mati seorang pengendara mobil kulit hitam muda di Minnesota, yang memicu protes sipil selama beberapa malam, telah didakwa dengan pembunuhan pada Rabu (14/4).

Dakwaan dijatuhkan sehari setelah petugas tersebut mengundurkan diri dari kepolisian.

Daunte Wright (20) diminta menepi saat mengendarai mobil di Brooklyn Center pada Minggu (11/4) karena diduga melakukan pelanggaran, STNK kedaluwarsa.

Wright kemudian cekcok dengan polisi dan ditembak mati oleh petugas Kimberly Potter (48) yang menarik pistolnya alih-alih senjata kejut listrik (taser). Pejabat kepolisian menyebutnya sebagai tindakan tak disengaja.

Insiden itu meningkatkan ketegangan di wilayah yang sebelumnya sudah tegang akibat persidangan yang sedang berlangsung dari mantan petugas polisi Minneapolis yang dituduh membunuh dalam penggunaan kekuatan mematikan terhadap George Floyd (46), pria kulit hitam yang dicurigai menggunakan uang US$20 palsu, pada Mei 2020.

Potter, seorang petugas yang bertugas selama 26 tahun di kepolisian, ditahan agen Biro Penangkapan Kriminal Minnesota di kantornya di dekat St. Paul.

Dia ditahan di penjara Hennepin County atas tuduhan pembunuhan tingkat dua, tetapi dibebaskan beberapa jam kemudian setelah memberikan uang jaminan sebesar US$100.000. 

Potter dijadwalkan hadir di persidangan pertamanya pada Kamis (15/4), pukul 13.30 waktu setempat.

Sponsored

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar markas polisi Brooklyn Center untuk malam keempat pada Rabu, menghadiri aksi unjuk rasa yang sebagian besar berlangsung damai karena penyelenggara mendesak kerumunan untuk tetap tertib.

Meski begitu, sekelompok demonstran tetap mengejek barisan petugas sheriff yang ditempatkan di belakang pagar rantai di depan gedung dan melemparkan benda-benda ke atas penghalang.

Tindakan tersebut mendorong petugas untuk mendekati pagar secara berkala dan menyiram mereka yang berada di sisi lain dengan semprotan merica.

Menanggapi kritik bahwa penegak hukum bereaksi berlebihan, Wali Kota Mike Elliott mengatakan, kantor sheriff bukan polisi kota, menangani operasi pengendalian massa.

"Menggunakan semprotan merica, menurut saya, bukanlah cara pengendalian massa yang manusiawi," kata Elliott. 

Dia juga mendesak para demonstran tetap damai saat melakukan aksi.

Petugas koroner menyimpulkan dalam autopsi, bahwa Wright meninggal karena satu luka tembak di dada, memutuskan kasus tersebut sebagai pembunuhan.

Pengacara hak sipil Benjamin Crump, mewakili keluarga Wright, mengatakan, kasus yang diajukan terhadap Potter tidak memenuhi kebutuhan yang lebih besar untuk mendorong reformasi polisi di Amerika Serikat (AS).

"Ini bukan kecelakaan. Ini adalah penggunaan kekerasan yang disengaja dan melanggar hukum," kata Crump dalam sebuah pernyataan.

Potter setidaknya adalah petugas penegak hukum AS ketiga yang menghadapi dakwaan setelah mengklaim secara keliru membunuh seseorang dengan senjata saat bermaksud memakai taser. (REUTERS)

Berita Lainnya
×
tekid