Ribuan anak kembali ke sekolah di Sydney, tak wajib pakai masker

Ribuan anak kembali ke sekolah di Sydney pada Senin (18/10) dan mengakhiri belajar di rumah selama berbulan-bulan, ketika kota tersebut melonggarkan lebih banyak pembatasan Covid-19.

Ruang kelas kembali ramai dengan siswa taman kanak-kanak, kelas 1, dan kelas 12 yang dijadwalkan kembali pada Senin. Sedangkan sisanya dijadwalkan kembali ke sekolah pada minggu depan.

Masker tidak lagi wajib dipakai di kantor dan kelompok dalam jumlah besar diizinkan berkumpul di rumah dan di luar rumah, setelah negara bagian New South Wales mencapai tingkat inokulasi dosis ganda 80% orang yang berusia di atas 16 tahun pada akhir pekan.

Meskipun pembatasan sudah banyak yang dilonggarkan, beberapa pejabat memperingatkan bahwa pelonggaran tersebut akan membawa lebih banyak kasus baru Covid-19.

"Ini belum berakhir, Ada perjalanan panjang yang harus dilalui," kata perdana menteri negara bagian Dominic Perrottet pada Senin, mendesak orang-orang untuk tetap berpegang pada aturan kesehatan yang tersisa. 

Toko-toko, pusat kebugaran, dan pub dapat mengizinkan lebih banyak pengunjung yang divaksinasi untuk masuk, sedangkan klub malam dapat dibuka kembali untuk menyajikan minuman kepada pelanggan, batasan jumlah tamu di pesta pernikahan sudah diturunkan. Namun, harus tetap mengikuti langkah-langkah jarak sosial.

Ketika negara bagian mulai melonggarkan pembatasan, pemerintah federal mengatakan akan meluncurkan paspor vaksinasi untuk perjalanan internasional mulai Selasa (19/10). Hal ini merupakan langkah penting dalam rencananya untuk mengizinkan warga bepergian ke luar negeri mulai bulan depan.

Pekan lalu, pihak berwenang mengatakan pelancong internasional yang divaksinasi, awalnya hanya warga negara dan penduduk tetap yang diizinkan memasuki Sydney mulai 1 November tanpa karantina. 

Dengan penghitungan 145.000 infeksi dan 1.543 kematian, paparan Australia terhadap coronavirus relatif rendah.