sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Robert Mugabe, 'from hero to zero'

Sempat dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan Zimbabwe, pemimpin diktator itu disingkirkan oleh orang-orang yang berada di dekatnya.

Dika Hendra
Dika Hendra Jumat, 24 Nov 2017 18:25 WIB
Robert Mugabe, 'from hero to zero'

Zimbabwe memasuki babak baru setelah Emmerson Mnangagwa menggantikan Robert Mugabe sebagai presiden. Mnangagwa kembali ke Zimbabwe pada Kamis (23/11) dinihari, setelah melarikan diri untuk keselamatan dirinya.

Sebelumnya, ia sempat dipecat oleh Mugabe sebagai wakil presiden pada dua pekan lalu. Namun, desakan terhadap Mugabe memuncak setalah muncul dugaan bahwa sosok yang telah memimpin sejak 1980 itu menyiapkan sang istri, Grace untuk menjadi penggantinya dan ingin membangun dinasti politik.

"Rakyat telah berbicara. Suara rakyat adalah suara Tuhan," kata Mnangagwa kepada ribuan pendukung yang berkumpul di luar kantor partai berkuasa Zimbabwe African National Union-Patriotic Front (ZANU-PF) di Ibu Kota seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/11).

Kepemimpinan Mugabe

Mugabe mengawali karir politiknya sejak Zimbabwe berstatus sebagai koloni Inggris. Bahkan, ia sempat ditahan selama 10 tahun akibat aktivitas politiknya menentang warga warga kulit putih.

Ia pun memimpin ZANU-PF dalam taktik perang gerilya dan membawanya untuk menjadi orang nomor satu di Zimbabwe setelah kemerdekaan pada 1980. Di bawah kepemimpinannya, Zimbabwe pernah menjadi salah satu ekonomi paling menjanjikan di Afrika. Bahkan, negara dengan luas 390,757 km² itu sempat disebut sebagai keranjang roti di Afrika bagian selatan. Laman New Agriculturist menyebut, sejak merdeka dari Inggris, 15 juta hektare lahan di Zimbabwe dimiliki oleh 6.000 petani kulit putih. Mugabe pun menyusun kebijakan reformasi tanah. Hingga pada tahun 2000, ia memperkenalkan sistem redistribusi lahan yang memaksa ribuan petani kulit putih angkat kaki. Sejak awal milenium pula, sekira 8 juta hektare tanah telah dialihkan ke lebih dari 160 ribu rumah tangga.

Namun, dibalik kebijakan itu, Zimbabwe justru dihadapkan pada persoalan lingkungan dan krisis kemanusiaan. Terlebih salah satu dampak kebijakan redistribusi lahan telah menyebabkan penggundulan hutan, kekerasan, intimidasi dan pembunuhan terhadap para petani berkulit putih.

Sementara Mugabe, juga dikenal sebagai sosok bertangan besi. Pada 2008 silam misalnya, ia menggunakan kekuatan militer untuk mengintimidasi kekuatan oposisi, Movement for Democratic Change (MDC) jelang proses pemilihan presiden. Bahkan, saat memenangkan pemilu tersebut, partai Mugabe, ZANU-PF terus terlibat dalam kekerasan.

Sponsored

Berdasarkan laporan International Coalition for The Responsibility to Protect (ICR to P), aksi kekerasan yang menyasar lawan politik itu berupa pemenjaraan, penghilangan paksa, pembunuhan dan pemerkosaan.

Alhasil, investor pun enggan berisiko untuk menanamkan modalnya selama lebih dari satu dekade. Pada 2010 silam, indeks pembangunan manusia di Zimbabwe merupakan yang terendah dari seluruh negara di dunia. Tak hanya itu, tingkat prevalensi HIV/Aids di Zimbabwe berada di peringkat 5 dunia. Sedangkan tingkat pengangguran, mencapai 95% pada 2009 dan memicu gelombang migrasi ke Afrika Selatan serta Bostwana untuk mencari peluang yang lebih baik.

Ironisnya, Partai ZANU-PF yang sedari awal mendukung Mugabe, justru turut memakzulkan sang diktator tersebut. Selain itu, pemecatan Mnangagwa memicu tentara dan mantan sekutu politik untuk bergerak melawan Mugabe. Ironis, tokoh yang sempat disebut sebagai pahlawan kemerdekaan Zimbabwe, akhirnya mengundurkan diri dari kursi presiden karena tekanan politik pada Selasa (21/11).

Berita Lainnya
×
tekid