Sophie Wilmes jadi PM perempuan pertama Belgia

Raja Philippe dari Belgia secara resmi menunjuk Menteri Anggaran Sophie Wilmes (44) sebagai perdana menteri sementara, menjadikannya wanita pertama yang memegang jabatan itu.

Wilmes, seorang francophone liberal, menggantikan Charles Michel, yang akan menduduki kursi Presiden Dewan Eropa pada Desember. Wilmes, melakukan debut politiknya pada 2000 sebagai anggota dewan di Uccle. Dia kemudian menjadi anggota parlemen pada 2014 dan bergabung dengan pemerintah federal setahun kemudian.

Dia dipilih sebagai perdana menteri sementara pada  Sabtu (26/10) oleh sebuah komite menteri, tetapi dia tidak memiliki mayoritas parlemen.

Belgia belum memiliki pemerintah federal yang berfungsi penuh sejak koalisi yang dipimpin oleh Michel runtuh pada Desember 2018.

Negosiasi untuk membentuk koalisi baru terhenti sejak pemilihan parlemen Mei menghasilkan hasil yang terfragmentasi.

Sejak awal Oktober, pembicaraan antara partai sosialis, PS, yang berbahasa Perancis dan partai nasionalis, N-VA, yang bertutur bahasa Belanda untuk membentuk pemerintahan baru telah runtuh. Para pihak harus terlebih dahulu menjembatani perbedaan mereka sebelum mereka dapat membentuk pemerintahan.

Laporan pertama tentang negosiasi mereka harus diserahkan kepada Raja Philippe pada 4 November.

Belgia, yang menjadi tuan rumah NATO dan Uni Eropa, memiliki reputasi "tidak terkendali". Pada 2010-2011, negara itu mencatat rekor 541 hari tanpa pemerintah.

Belgia terbagia menjadi wilayah yang berbahasa Belanda dan Prancis. Negara itu juga memiliki distrik yang warganya berbahasa Jerman. 

Tidak ada partai nasional di Belgia, karena pemilih memilih perwakilan dari sisi perbedaan bahasa. (South China Morning Post dan Reuters)