Taliban diminta contoh NU soal akses pendidikan bagi perempuan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mendesak Afghanistan segera memberikan hak pendidikan bagi perempuan. Seruan in disampaikan menyusul Taliban, yang berkuasa di Afgahnistan, mengurungkan niat mengizinkan perempuan bersekolah.

"Hari ini kita menerima kabar bahwa di Afganistan, murid perempuan dikeluarkan dari sekolah mereka. Di atas usia 12 tahun dipulangkan dan tidak diperbolehkan sekolah dalam waktu yang tidak ditentukan," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/3).

Gus Yahya menyatakan, belum jelas alasan Taliban mengeluarkan siswa perempuan dari sekolah. Namun, keputusan itu tak berpihak pada perempuan dan pendidikan.

"Kita tidak tahu gagasan apa yang dikembangkan oleh yang berwenang di Afganistan saat ini. Apakah mereka ingin mengembangkan sistem pendidikan untuk perempuannya? Kita tidak tahu," jelasnya.

Karenanya, Gus Yahya meminta Afghanistan kembalikan hak pendidikan bagi perempuan. Dicontohkannya dengan sikap NU memberikan pendidikan yang setara untuk perempuan.
 
"Lihatlah keuntungan berkah besar yang telah dilakukan NU dengan memberikan hak pendidikan yang setara untuk perempuan," katanya. "Hari ini, kita mampu melakukan lebih banyak hal karena kita punya perempuan yang unggul."
 
"Please give your daughters the best education you can provide because they all the ones who will determine the picture of your next generation. Tolong beri putrimu pendidikan terbaik yang bisa kamu berikan karena merekalah yang akan menentukan gambaran generasimu selanjutnya," tandasnya.